Analisis kandungan kafein pada variasi suhu sangrai kopi luwak robusta asal kebun garahan jember dengan metode spektrofotometri uv-vis
Abstract
Meningkatnya permintaan kopi berkualitas tinggi menyebabkan dilakukannya berbagai uji
untuk mengetahui kualitas kopi agar diterima di pasaran. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui kandungan kafein dari masing-masing sampel kopi dengan variasi suhu sangrai. Kopi yang
digunakan adalah kopi luwak Robusta murni dan kopi luwak Robusta campuran beras. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan variasi suhu sangrai yaitu dengan suhu sangrai sebesar 190oC dan 240 oC.
Bahan campuran yang digunakan yaitu beras dengan fraksi massa yang diberikan sebesar 10%, 20%, 30%,
40%, dan 50%. Pengukuran nilai absorbansi kafein pada sampel dilakukan dengan menentukan panjang
gelombang saat terjadi absorbansi maksimum pada larutan standar kafein. Pengukuran dilakukan pada
rentang panjang gelombang serapan 200-400 nm dan diperoleh absorbansi maksimum ketika panjang
gelombang berada pada 273 nm. Pada penelitian ini kopi luwak Robusta murni dengan suhu sangrai 190˚C
dan 240˚C memiliki kandungan kafein sebesar 1,10% dan 0,94 %. Pada kopi luwak Robusta campuran
kandungan kafein tertinggi berada pada suhu 190˚C dengan fraksi massa bahan campuran 10% memiliki
kandungan kafein sebesar 0,89% dan kandungann kafein terendah berada pada suhu 240˚C dengan fraksi
massa bahan campuran 50% memiliki kandungan kafein sebesar 0,31%. Setelah dihitung kandungan kafein
pada takaran persajian maka kedua sampel tersebut tidak melebihi batas ambang konsumsi kafein menurut
SNI maupun FDA.