Penerapan Sistem Informasi Geografis Dalam Pemetaan Status Hara N dan K Tanah Pada Lahan Perkebunan Teh Gunung Gambir Sumberbaru Jember
Abstract
Teh (Camelia sinensis) merupakan komoditas tanaman perkebunan yang 
dimanfaatkan daunnya untuk diolah dan dikonsumsi. Perkebunan teh gunung 
gambir di Jember dikelola oleh PTPN XII dengan lahan seluas 37,89 Ha. 
Produktifitas teh di kebun Gunung Gambir mengalami penurunan dari tahun 2016 
hingga 2019. Tanaman teh membutuhkan kesuburan tanah yang baik agar dapat 
mendapatkan produktivitas yang maksimal. Unsur hara yang berperan penting 
terhadap produktivitas teh yaitu nitrogen dan kalium. Belum tersedia data spasial 
terkait sebaran unsur hara nitrogen dan kalium tanah pada lahan pertanaman teh 
sehingga perlu dilakukan pemetaan untuk dijadikan dasar dalam melakukan 
kegiatan pengelolaan kebun teh.
Penelitian dilakukan dengan 5 tahapan yaitu: (1) tahap persiapan dengan 
melakukan wawancara dan survei pendahuluan, (2) tahap survei lapang meliputi 
penentuan titik sampel, pengambilan informasi pendukung dan pembuatan peta 
batas perkebunan, (3) tahap pengambilan sampel tanah, (4) tahap analisis tanah di 
laboratorium meliputi pH, N total dan K tersedia, (5) analisis data dan pembuatan 
peta menggunakan ArcGis 10.5 dengan metode interpolasi IDW (Inverse Distance 
Weighted). RMSE (Root Mean Squares Error) pada penelitian ini digunakan 
untuk menilai akurasi hasil interpolasi IDW. Analisis status hara tanah dilakukan 
di Laboratorium Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian. 
Hasil dari penelitian ini adalah power terbaik pada interpolasi IDW 
sebaran N-total yaitu 6 dengan nilai RMSE 0,1306 dan pada sebaran K-tersedia 
yaitu power 1 dengan nilai RMSE 0,2991. Kandungan N-total pada lahan 
perkebunan teh Afdeling Gunung Gambir yaitu termasuk dalam klasifikasi 
rendah, sedang dan tinggi, serta pada K-tersedia yaitu termasuk dalam klasifikasi 
rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Kandungan status hara N-total terendah 
pada satuan peta tanah B8 sebesar 0,11%, tertinggi pada satuan peta tanah C7 sebesar 0,69%. Kandungan status hara K-tersedia terendah pada satuan peta tanah 
A8 sebesar 0,3 me/100 gram tanah, tertinggi pada satuan peta tanah B8 sebesar 
1,2 me/100 gram tanah.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4533]
