Show simple item record

dc.contributor.authorANANDA, Wilda Ayu Ofi
dc.date.accessioned2022-06-28T01:18:34Z
dc.date.available2022-06-28T01:18:34Z
dc.date.issued2021-10-13
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107871
dc.description.abstractIndonesia merupakan salah satu negara yang agraris yang sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharianya sebagai petani (lingkungan pertanian). Potensi alam yang dimiliki Indonesia menjadikan negara Indonesia menjadi negara yang subur dengan beraneka ragam flora dan fauna yang dapat tumbuh dan berkembang. Nilai tambah terbesar dari suatu rangkaian usaha-usaha pertanian tersebut tercipta pada subsistem pengolahan atau agroindustri. Pengelolaan bahan baku hasil pertanian merupakan komponen kedua dalam kegiatan agrobisnis setelah komponen produksi pertanian. Bahan baku merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi berlangsungnya suatu proses produksi. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengelola dan mengendalikan perusahaannya dalam melakukan pengelolaan bahan baku yang baik didasarkan suatu perencanaan yang baik juga karena selain untuk mencapai tujuan yang diinginkan juga untuk kelangsungan hidup perusahaan. Tembakau merupakan salah satu jenis tanaman yang sangat dikenal di kalangan masyarakat Indonesia. Kegunaan tembakau dikenal masyarakat terutama sebagai bahan baku dalam pembuatan rokok. Perusahaan Rokok Gagak Hitam merupakan salah satu perusahaan yang berada di Kabupaten Bondowoso yang memproduksi rokok dengan bahan baku utama yaitu tembakau. Rokok yang diproduksi pada PR Gagak Hitam Bondowoso terdapat 3 jenis merk, yaitu rokok gagak hitam filter, rokok gagak hitam gold (kretek), dan rokok gagak hitam GKL (kretek). Permasalahan yang dihadapi oleh PR Gagak Hitam adalah tembakau yang digunakan pada produksi rokok mengalami kekurangan yang disebabkan oleh waktu pengiriman yang terlambat sehingga kegiatan produksi menjadi menurun bahkan terhambat karena perusahaan mengalami kekurangan persediaan bahan baku tembakau. Hal ini terbukti pada bulan April 2019 jumlah produksi rokok hanya sebanyak 13.824 batang rokok. Pada periode tersebut stok bahan baku perusahaan dan jumlah pengadaan bahan baku cenderung lebih rendah dari pada periode lainnya. Tembakau yang didatangkan setiap bulannya berkisar 2 ton untuk memproduksi rokok sebanyak kurang lebih 400 pack setiap harinya. Selain itu, proses produksi yang harus terhenti yang disebabkan tidak adanya bahan baku menjadi permasalahan yang kerap terjadi pada PR Gagak Hitam. Permasalahan yang dihadapi bukan hanya menentukan berapa kali pembelian harus dilaksanakan, namun perusahaan harus memperhitungkan efisiensi dari persediaan yang dibeli oleh perusahaan. Untuk dapat mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan proses perencanaan pengadaan bahan baku secara otomatis dengan kecerdasan bantuan. Penggunaan metode Fuzzy Tsukamoto dalam menganalisis jumlah persediaan bahan baku tembakau di PR Gagak Hitam Bondowoso untuk penentuan jumlah persediaan bahan baku didasarkan pada jumlah produksi rokok, jumlah persediaan awal, harga bahan baku, dan jumlah pengadaan bahan baku. Penggunaan Fuzzy Inference System (FIS) metode Tsukamoto diharapkan mampu menjadi metode yang efektif untuk menentukan jumlah perencanaan bahan baku tembakau guna memaksimalkan kebutuhan produksi rokok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prediksi perencanaan pengadaan bahan baku menggunakan Fuzzy Tsukamoto dalam satu tahun terakhir (Mei 2020 – April 2021) menunjukkan hasil yang sangat baik dengan nilai MAPE sebesar 1,98%. Dilanjutkan dengan proses simulasi model Fuzzy untuk rencana produksi bulan Mei– Desember 2021 dengan meramalkan terlebih dahulu variabel input yaitu persediaan awal dan produksi menggunakan metode SES, harga menggunakan metode DES Brown dan diperoleh rencana pengadaan bahan baku pada bulan Mei – Desember 2021 berturut-turut adalah 4366 kg, 941 kg, 728 kg, 559 kg, 322 kg, 172 kg, 100 kg, dan 63 kgen_US
dc.description.sponsorshipDr. Yuli Wibowo, S. TP., M. Si. ; Dosen Pembimbingen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectPERENCANAANen_US
dc.subjectKEBUTUHANen_US
dc.subjectBAHAN BAKUen_US
dc.subjectE FUZZY INFERENCE SYSTEMen_US
dc.titleAnalisis Perencanaan Jumlah Kebutuhan Bahan Baku dengan Metode Fuzzy Inference System (Studi Kasus Pabrik Rokok Gagak Hitam Bondowoso)en_US
dc.typeOtheren_US
dc.identifier.validatortaufik 7 november 2023


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record