Show simple item record

dc.contributor.authorPERMANA, Frengky Anggar
dc.date.accessioned2022-06-28T01:18:28Z
dc.date.available2022-06-28T01:18:28Z
dc.date.issued2021-12-05
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107870
dc.description.abstractSalah satu potensi energi terbarukan yang dapat mensubtitusi penggunaan energi fosil yaitu energi biomassa. Energi biomassa merupakan suatu bentuk pemanfaatan energi terbarukan yang menggunakan bahan organik baik dari produk atau limbah proses budidaya pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan sebagai sumber bahan bakar. Produk dari pemanfaatan biomassa dapat berupa produk berbentuk cair seperti etanol, biodiesel, dan padat seperti briket. Briket merupakan salah satu dari produk biomassa yang dapat dibuat menggunakan limbah hasil pemotongan kayu. Terdapat berbagai macam bahan limbah olahan kayu yang digunakan mulai dari limbah pemotongan kayu sengon, mahoni, kelapa, ulin, jati, dan jenis kayu lain. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji karakteristik briket mulai dari nilai kalor, kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, laju pembakaran, kadar karbon terikat, dan suhu pembakaran limbah serbuk kayu jati dengan variasi kadar bahan perekat tapioka dan arang tempurung kelapa dan untuk menguji komposisi dosis bahan perekat tapioka dan arang tempurung kelapa terbaik yang memiliki nilai karakteristik yang sesuai dengan baku muku briket. Variasi perlakuan yang diaplikasikan pada penelitian ini yaitu ada dua yaitu variasi perlakuan penambahan dosis tempurung kelapa dan perekat tapioka. Variasi kadar tambahan tempurung kelapa yang digunakan yaitu 15%, 30%, dan 45% dan perekat tepung tapioka yang digunakan yaitu sebesar 5%, 10%, dan 15%. Proses pembuatan bahan baku briket arang yang pertama yaitu dengan menimbang masing-masing bahan yaitu tempurung kelapa dan perekat tapioka sesuai dengan kadar yang telah ditetapkan. Tepung tapioka yang telah ditimbang kemudian dicampur dengan air panas sebanyak 30 ml sampai bahan berubah warna menjadi keabu-abuan dan besifat kental. Campuran perekat yang telah jadi kemudian dicampur dengan arang tempurung kelapa dan arang kayu jati. Briket kemudian di analisis menggunaka polinomial orthogonal. Hasil pengukuran beberapa variabel uji didapatkan nilai kadar air terendah sebesar 4,43% dan tertinggi 9,13%, kadar abu terendah sebesar 9,15% dan tertinggi sebesar 18,49%, kadar zat terbang terendah sebesar 51,11% dan tertinggi sebesar 56,10%, kadar karbon terikat terendah sebesar 21,73% dan tertinggi sebesar 32,68%, laju pembakaran terendah sebesar 0,0017 gram/detik dan tertinggi sebesar 0,002 gram/detik, suhu pembakaran terendah sebesar 2930C dan tertinggi sebesar 307,60C, dan nilai kalor terendah sebesar 4980 kal/gram dan tertinggi sebesar 8736 kal/gram. Perlakuan komposisi briket terbaik berdasarkan tujuh variabel uji yang telah dilakukan yaitu terdapat pada kadar tempurung kelapa sebesar 30% dan perekat tapioka 5%en_US
dc.description.sponsorshipDr. Dedy Wirawan Soedibyo, S.TP., M.Si ; Dosen Pembimbingen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectBriketen_US
dc.subjectSERBUK KAYU JATIen_US
dc.subjectPEREKAT TAPIOKAen_US
dc.subjectARANG TEMPURUNG KELAPAen_US
dc.titleKarakteristik Briket Serbuk Kayu Jati dengan Variasi Dosis Perekat Tapioka dan Arang Tempurung Kelapaen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record