dc.description.abstract | Salah satu potensi energi terbarukan yang dapat mensubtitusi penggunaan
energi fosil yaitu energi biomassa. Energi biomassa merupakan suatu bentuk
pemanfaatan energi terbarukan yang menggunakan bahan organik baik dari produk
atau limbah proses budidaya pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan
sebagai sumber bahan bakar. Produk dari pemanfaatan biomassa dapat berupa
produk berbentuk cair seperti etanol, biodiesel, dan padat seperti briket. Briket
merupakan salah satu dari produk biomassa yang dapat dibuat menggunakan
limbah hasil pemotongan kayu. Terdapat berbagai macam bahan limbah olahan
kayu yang digunakan mulai dari limbah pemotongan kayu sengon, mahoni, kelapa,
ulin, jati, dan jenis kayu lain. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji karakteristik
briket mulai dari nilai kalor, kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, laju
pembakaran, kadar karbon terikat, dan suhu pembakaran limbah serbuk kayu jati
dengan variasi kadar bahan perekat tapioka dan arang tempurung kelapa dan untuk
menguji komposisi dosis bahan perekat tapioka dan arang tempurung kelapa terbaik
yang memiliki nilai karakteristik yang sesuai dengan baku muku briket.
Variasi perlakuan yang diaplikasikan pada penelitian ini yaitu ada dua yaitu
variasi perlakuan penambahan dosis tempurung kelapa dan perekat tapioka. Variasi
kadar tambahan tempurung kelapa yang digunakan yaitu 15%, 30%, dan 45% dan
perekat tepung tapioka yang digunakan yaitu sebesar 5%, 10%, dan 15%. Proses
pembuatan bahan baku briket arang yang pertama yaitu dengan menimbang
masing-masing bahan yaitu tempurung kelapa dan perekat tapioka sesuai dengan
kadar yang telah ditetapkan. Tepung tapioka yang telah ditimbang kemudian
dicampur dengan air panas sebanyak 30 ml sampai bahan berubah warna menjadi
keabu-abuan dan besifat kental. Campuran perekat yang telah jadi kemudian
dicampur dengan arang tempurung kelapa dan arang kayu jati. Briket kemudian di analisis menggunaka polinomial orthogonal. Hasil pengukuran beberapa variabel
uji didapatkan nilai kadar air terendah sebesar 4,43% dan tertinggi 9,13%, kadar
abu terendah sebesar 9,15% dan tertinggi sebesar 18,49%, kadar zat terbang
terendah sebesar 51,11% dan tertinggi sebesar 56,10%, kadar karbon terikat
terendah sebesar 21,73% dan tertinggi sebesar 32,68%, laju pembakaran terendah
sebesar 0,0017 gram/detik dan tertinggi sebesar 0,002 gram/detik, suhu
pembakaran terendah sebesar 2930C dan tertinggi sebesar 307,60C, dan nilai kalor
terendah sebesar 4980 kal/gram dan tertinggi sebesar 8736 kal/gram. Perlakuan
komposisi briket terbaik berdasarkan tujuh variabel uji yang telah dilakukan yaitu
terdapat pada kadar tempurung kelapa sebesar 30% dan perekat tapioka 5% | en_US |