Show simple item record

dc.contributor.authorFATIMAH
dc.date.accessioned2022-06-27T16:42:21Z
dc.date.available2022-06-27T16:42:21Z
dc.date.issued2021-07-21
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107822
dc.description.abstractPerkembangan dunia industri di bidang produk pangan beku semakin banyak dan permintaan akan produk pangan beku semakin meningkat. Persaingan yang kompetitif pada industri mendorong setiap perusahaan untuk meningkatkan produktivitas. Peningkatan produktivitas tersebut dengan melakukan pengukuran produktivitas. Salah satu upaya peningkatan produktivitas yaitu melakukan evaluasi dan perbaikan menggunakan pendekatan lean manufacturing metode value stream mapping. PT. Mitratani Dua Tujuh merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha pengolahan hasil pertanian sayuran beku salah satunya sayuran okra. Okra merupakan kelompok sayuran yang memiliki banyak manfaat. Bagian okra yang paling banyak dikonsumsi adalah buah mudanya dan di masak sebagai sayuran. Okra mengandung serat sangat tinggi dan sangat banyak mengandung lendir. Produksi okra saat ini masih fluktuatif dan belum mampu memenuhi kebutuhan sayuran okra nasional. Produksi okra pada tahun 2013 sebesar 1.317 ton dan pada tahun 2014 sebesar 1.360 ton, sedangkan kebutuhan okra pada tahun 2015 diproyeksikan mencapai 1.500 ton. PT. Mitratani Dua Tujuh memasarkan sayuran okra beku siap saji secara lokal hanya sekitar 30%, sedangkan 70% nya dari total produksi 1.500 ton per tahun diekspor ke Jepang, Taiwan, Australia dan beberapa lainnya. Salah satu upaya untuk mencapai dan meningkatkan kebutuhan produksi pertahun tersebut yaitu dengan memperbaiki proses produksi. PT. Mitratani Dua Tujuh belum pernah melakukan evaluasi proses produksi okra. Sehingga ada hipotesis terdapat aktivitas aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah pada setiap proses produksi yang menyebabkan pemborosan, inilah nantinya yang akan diminimalisir. Jika pemborosan waktu dapat diminimalisir, maka PT. Mitratani Dua Tujuh bisa memperkecil lead time dan waktu siklusnya sehingga produksi okra dapat naik dengan periode waktu produksi yang sama. Berdasarkan masalah tersebut maka dilakukan penelitian untuk meminimalisir pemborosan pada proses produksinya menggunakan metode value stream mapping Penelitian ini bertujuan meminimalisir pemborosan (waste) yang terjadi pada proses produksi okra sehingga bisa merancang rekomendasi perbaikan dari pemborosan aliran proses produksi okra beku. Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap. Tahap pertama membuat current state map untuk mengetahui aliran proses yang saat ini terjadi di perusahaan serta sebagai acuan dalam melakukan perbaikan. Tahap kedua adalah mengidentifikasi pemborosan serta menentukan skenario solusi perbaikan. Tahap ketiga yaitu membuat future state map untuk mengetahui gambaran kondisi proses masa yang akan datang. Tahap terakhir yaitu melakukan analisis perbandingan current state man dan future state map untuk mengetahui nilai peningkatan produktivitas yang akan diperoleh setelah dilakukan rekomendasi perbaikan. Berdasarkan hasil pengamatan PAM current state total nilai value added yang berada disepanjang aliran proses produksi 186,31 menit, sedangkan total nilai necessary non value added 26,99 menit. Sementara, nilai total non value added 543,41 menit. Penyumbang nilai non value added tertinggi terdapat pada penyimpanan bahan baku di MSA dan antrian bahan baku di proses penimbangan. Rekomendasi solusi perbaikan di MSA yaitu melakukan set-up pemanasan mesin lebih awal dan mengurangi waktu set-up dengan membuat list komponen mesin dan cara penanganannya sehingga ketika terjadi trouble langsung diperbaiki, melakukan perencanaan produsi yang baik dan implementasi sistem kanban. Sedangkan solusi perbaikan untuk antrian bahan baku pada proses penimbangan yaitu melakukan pengawasan serta penambahan operator. Solusi yang telah ditemukan dipetakan ke dalam future state map. Total lead time yang dihasilkan dari penggambaran sebesar 371,35 menit, sedangkan value added yang diperoleh 213,30 menit. Hasil analisis perbandingan antara current state map dan future state map didapatkan penurunan sebesar 48,37 % pada MSA lead time dan 66,69% penurunan pada antrian di penimbangan serta penurunan 31,66% pada total lead time. Berdasarkan lead time peta kondisi sekarang, 1 shift produksi dapat menghasilkan 112 kardus okra beku atau setara dengan 4,48 palet. Sedangkan dengan lead time peta kondisi masa depan dapat memproduksi 202 kardus atau sebanyak 8,08 palet.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Ida Bagus Suryaningrat, S.TP, MM ; Dosen Pembimbing Dr. Bambang Herry P, S.TP, M.Sien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectProduktivitasen_US
dc.subjectOkra Bekuen_US
dc.subjectLean Manufacturingen_US
dc.subjectValue Stream Mappingen_US
dc.titlePeningkatan Produktivitas Produksi Okra Beku Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing Dengan Metode Value Stream Mapping (Studi Kasus di PT. Mitratani Dua Tujuh)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record