Perbedaan Pola Asuh Dan Karakteristik Sosioekonomi Pada Anak Stunting Dan Tidak Stunting Di Desa Gadingsari Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso
Abstract
Stunting merupakan kekurangan gizi kronis terutama pada masa 1000 HPK
yang mengakibatkan terhambat dan terganggunya perkembangan anak, ditandai
dengan panjang badan atau tinggi badan yang lebih pendek dari usianya. Secara
antropometri dikatakan stunting apabila hasil pengukuran panjang badan atau
tinggi badan berdasarkan usia kurang dari -2 SD. pemerintah menetapkan 1000
Desa Prioritas Stunting 2018, dimana di Bondowoso terdapat 10 desa yang
termasuk didalamnya. Salah satu yang menjadi desa prioritas di Bondowoso ialah
Desa Gadingsari Kecamatan Binakal. Penetapan 1000 desa prioritas berdasarkan
jumlah penduduk miskin, tingkat kemiskinan penduduk, jumlah penduduk, dan
penderita gizi buruk (Stunting) selama 3 tahun terakhir. Artinya, Desa Gadingsari
telah memiliki ciri dan persyaratan yang memenuhi untuk ditetapkan sebagai 1000
desa prioritas stunting. Melihat kondisi Desa Gadingsari, apabila tidak
mendapatkan tindakan penanganan dapat menyebabkan potensi lingkaran setan
kemiskinan dan jumlah stunting di desa-desa tersebut tetap bertahan.
Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan pola asuh dan faktor sosioekonomi
antara anak yang mengalami stunting dan tidak stunting usia dua sampai lima
tahun di Desa Gadingsari Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso. Variabel
dependen dalam penelitian ialah stunting sedangkan variabel independen dalam
penelitian ini ialah pola asuh dan karakteristik sosioekonomi. Pada penelitian ini
menggunakan metode cross sectional dimana pengambilan data antara variabel
dependen dan independen dilakukan secara bersamaan. Sampel pada penelitian ini
berjumlah 58 sampel yang terdiri dari 25 balita stunting usia 2 sampai 5 tahun dan
33 balita tidak stunting usia 2 sampai 5 tahun. Teknik pengambilan sampel
menggunakan simple randome sampling. Pengambilan data menggunakan metode wawancara serta observasi. Wawancara dilakukan dengan bantuan kuesioner.
Responden penelitian ialah ibu balita yang terpilih menjadi sampel penelitian.
Collections
- UT-Faculty of Law [6214]