Peran Mikoriza Vesikular Arbuskular Glomus sp. untuk Meningkatkan Ketahanan Edamame (Glycine Max L. Merr) Terhadap Rhizoctonia solani
Abstract
Edamame (vegetable soybean atau green soyben) merupakan salah satu
komoditas ekspor unggulan beriringan setelah komoditas lain seperti kopi, kakao, dan
tembakau khususnya di Kabupaten Jember. Budidaya yang intensif menyebabkan
adanyat OPT seperti penyakit damping off yang disebabkan oleh R.solani. Gejala
serangan R.solani antara lain munculnya nekrosis pada bagian batang, daun dan
polong. Serangan berat dapat menyebabkan kehilangan hasil hingga 70%. Faktor yang
mempengaruhi infeksi patogen diatranya adalah suhu dan kelembaban. Suhu optimum
untuk perkembangan patogen berkisar pada 28- 40oC dan kelembaban tinggi (>70%).
R. solani membentuk sklerotia pada kondisi lingkungan yang tidak mendukung.
Sklerotia tersebar terbawa oleh air dan penggunaan alat olah tanah yang terdapat
cendawan R. solani sehingga persebarannya cukup luas. Pengendalian R. solani dapat
dilakukan secara preventif dan kuratif. Pengendalian kuratif dapat menggunkan
pestisida kimia sintetis.pengendalian secara preventif seperti penanaman varietas
tahan, pembakaran tanaman terinfeksi, rotasi tanaman dan inokulasi mikroorganisme
seperti mikoriza. Mikoriza merupakan jenis cendawan yang berasosiasi dengan
tanaman. Salah satu jenis mikoriza yang memiliki persebaran yang luas adalah
mikoriza arbuskular. Jenis mikoriza arbuskular diantaranya adalah Glomus sp,
Acalauspora sp, dan Gigaspora. Glomus sp. Glomus sp banyak ditemukan dalam
jumkah yang besar, kerapatan tinggi dan memiliki wilayah perseberan yang paling luas
dibandingkan dengan genus lainnya. Asosiasi mikoriza dapat memberikan
perlindungan kepada tanaman akibat dari kondisi yang tidak menguntungkan baik
biotik maupun abiotik. Tujuan dari penelitian ini ingin membuktikan peran mikoriza dalam
meningkatkan pertumbuhan tanaman, produksi, dan ketahanan tanaman edamame
terhadap penyakit yang disebabkan oleh infeksi R. solani. Penelitian dilaksanakan
pada bulan Februari 2021-selesai di lahan bekas sawah Desa Slawu, Kecatan Patrang,
Kabupaten Jember.Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak kelompok
dengan 4 perlakuan (0, 5, 10, 15 g mikoriza/ tanaman) dan 6 blok. Setiap unit berisi 36
tanaman edamame dengan jarak tanam 20 cm × 20 cm dan diambil 15 tanaman sebagai
sampel. Data dianalisis menggunakan analisis ragam. Apabila terdapat perbedaan yang
nyata diantara perlakuan dilakukan uji lanjut menggunakan uji jarak berganda duncan
(DMRT) dengan taraf 5 %.
Mikoriza memberikan pengaruh terhadap serapan P, insidensi, keparahan
penyakit, arsitektur akar, panjang akar, volume akar, jumlah bintil akar efektif, bintil
akar tidak efektif, dan berat polong. Makin tinggi dosis mikoriza maka makin tinggi
serapan P, memperpanjang akar, meningkatkan volume akar, jumlah bintil akar efektif,
dan berat polong. Makin tinggi dosis mikoriza maka makin rendah tingkat insidensi
dan keparahan penyakit. Dosis 15 g mikoriza/ tanaman adalah dosis terbaik dalam
meningkatkan serapan unsur P, jumlah bintil efektif, arsitektur akar, panjang akar,
volume akar, dan bobot polon
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]