• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agricultural Technology
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agricultural Technology
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Perlakuan Kombinasi Jenis dan Jumlah Limbah Pada Proses Biokonversi Limbah Agroindustri Menggunakan Larva Black Soldier Fly

    Thumbnail
    View/Open
    Deby Chrisna Sunarya - 171710201014.pdf (3.362Mb)
    Date
    2021-07-01
    Author
    SUNARYA, Deby Chrisna
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Salah satu upaya peningkatan kegiatan konversi limbah agroindustri yaitu dengan memanfaatkan limbah agroindustri organik melalui kegiatan biokonversi menggunakan Black Soldier Fly (BSF). Beberapa limbah agroindustri masih mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh larva BSF yaitu protein dan karbohidrat. Kemudian ketersediaannya juga cukup banyak karena pemanfaatannya masih kurang. Limbah agroindustri tersebut seperti kulit pisang, kotoran burung puyuh, dan ampas susu kedelai yang tersebar di Kabupaten Jember dan Lumajang. Namun, biokonversi limbah menggunakan larva BSF seringkali tidak memperhitungkan nutrisi dan jumlah pakan yang sesuai. Padahal kandungan nutrisi limbah dan jumlah limbah yang dijadikan sebagai pakan dapat berpengaruh terhadap nilai biomassa larva, konsumsi umpan larva, indeks pengurangan limbah, dan tingkat kelulusan hidup larva. Sehingga perlu diadakan penelitian untuk mengetahui jenis dan jumlah limbah agroindustri yang dijadikan sebagai pakan untuk larva BSF. Tujuan penelitian adalah (1) mengidentifikasi parameter lingkungan dan limbah sebagai pakan yang mendukung hidup larva BSF meliputi suhu mini biopond, suhu ruangan, kelembaban udara ruangan, pH limbah, dan kadar air limbah. (2) menentukan pengaruh jenis dan jumlah limbah agroindustri terhadap nilai biomassa larva, konsumsi umpan, indeks pengurangan limbah, dan tingkat kelulusan hidup. Data diambil dari 9 kombinasi perlakuan jenis dan jumlah limbah agroindustri yaitu LAJA, LAJB, LAJC, LBJA, LBJB, LBJC, LCJA, LCJB, dan LCJC. Jenis limbah yang digunakan yaitu kulit pisang(LA), kotoran puyuh+air(LB), dan ampas susu kedelai(LC). Setiap jenis limbah yang dijadikan pakan diberi 3 perlakuan pemberian pakan dengan jumlah pakan 60(JA), 80(JB), dan 100(JC) mg/larva/hari. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Desember 2020. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengendalian dan Konservasi Lingkungan, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember. Parameter lingkungan dan limbah sebagai pakan yang mendukung hidup larva BSF meliputi suhu mini biopond, suhu ruangan, kelembaban udara ruangan, pH limbah, dan kadar air limbah. Variabel terikat yang diukur pada proses biokonversi adalah biomassa larva, konsumsi umpan larva, indeks pengurangan limbah, dan tingkat kelulusan hidup larva. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, parameter suhu mini biopond, suhu ruangan, kelembaban ruangan, pH limbah dan kadar air limbah dalam penelitian sesuai dengan kondisi optimal lingkungan dan makanan larva. Suhu mini biopond antara 26,5-27,5oC; suhu ruangan penelitian 26-28oC; kelembaban ruangan antara 76-90%; pH limbah antara 5,57 hingga 9,00; kadar air limbah 76,49-89,06%. Hasil nilai biomassa larva BSF tertinggi pada perlakuan LCJC (ampas susu kedelai, 100 mg/larva/hari) sebesar 5,28 g. Nilai konsumsi umpan dan indeks pengurangan limbah tertinggi terdapat pada LCJA (ampas susu kedelai, 60mg/larva/hari) dengan masing-masing nilai 0,26% dan 3,88%. Tingkat kelulusan hidup larva tertinggi pada sampel LBJA dengan jenis kotoran puyuh dan jumlah limbah 60mg/larva/hari sebesar 100%. Perlakuan jenis limbah agroindustri sebagai pakan larva berpengaruh nyata terhadap nilai biomassa larva BSF, konsumsi umpan, indeks pengurangan limbah, tingkat kelulusan hidup. Hal ini terjadi karena perbedaan kandungan protein, karbohidrat, dan kadar air antar jenis limbah. Ampas susu kedelai mengandung karbohidrat dan protein yang paling tinggi dibandingkan dengan kulit pisang dan kotoran burung puyuh. Selain itu, kadar air limbah kulit pisang mengandung memiliki nilai yang tinggi dibandingkan dengan limbah lainnya. Sedangkan perlakuan jumlah limbah tidak berpengaruh nyata terhadap nilai biomassa larva, konsumsi umpan, indeks pengurangan limbah, tingkat kelulusan hidup larva.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107449
    Collections
    • UT-Faculty of Agricultural Technology [2756]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository