Pengaruh Penambahan Asam Salisilat Terhadap Pembentukan Antioksidan Pada Kalus Padi Berpigmen (Oryza sativa L.)
Abstract
Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman yang diunggulkan pemerintah
dalam upaya peningkatan produksi dan swasembada pangan. Padi memiliki jenis
yang beragam antara lain padi putih, merah, dan hitam. Padi berpigmen
dilaporkan merupakan bahan pangan sumber antioksidan karena memiliki
kandungan senyawa fenolik dan antosianin yang lebih tinggi. Kandungan senyawa
bioaktif tanaman secara kualitas maupun kuantitas yang diproduksi di lapangan
sangat bervariasi dan bergantung pada kondisi biotik dan abiotik. Teknik secara in
vitro merupakan alternative yang layak untuk meningkatkan laju pertumbuhan
biomassa dan stabilitas selama produksi senyawa bioaktif lainnya secara terus
menerus. Penggunaan media dalam kultur suspensi untuk meningkatkan senyawa
metabolit sekunder yang dihasilkan oleh kalus setelah dilakukan penambahan
senyawa penginduksi (chemical inducer). Salah satu senyawa penginduksi yang
dapat digunakan yaitu asam salisilat. Asam salisilat sebagai senyawa penginduksi
dalam kultur suspensi padi berpigmen dapat menginduksi senyawa aktif yang
hasilnya dapat digunakan sebagai pengembangan bahan nutraseutikal dan
farmaseutikal.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Nutraseutikal dan Farmaseutikal,
UPT Laboratorium Terpadu dan Sentra Inovasi Teknologi, Center for
Development of Advanced Science and Technology (CDAST) Universitas Jember
dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini
menggunakan RAL faktorial dengan 2 faktor dan jumlah jumlah kombinasi
perlakuan ada 12 dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat
36 unit percobaan. Faktor pertama adalah varietas padi IR64, MS Pendek, dan
Ketan Hitam. Faktor kedua adalah konsentrasi asam salisilat (kontrol; 0,1; 0,2 dan 0,4 mM). Data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis menggunakan
analisis varian anova, apabila terjadi perbedaan dilakukan uji lanjut Duncan
Multiple Range Test (DMRT) taraf kepercayaan 5%.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian
asam salisilat pada kalus padi berpigmen terhadap pembentukan antioksidan
memberikan respon yang berbeda – beda. Faktor pemberian konsentrasi asam
salisilat menunjukkan hasil berbeda nyata pada pertambahan berat kalus pada
tahap kultur suspensi, regenerasi kalus, kandungan senyawa aktif, dan aktivitas
antioksidan. Faktor varietas menunjukkan berbeda nyata pada hasil regenerasi
kalus, kandungan senyawa aktif, dan aktivitas antioksidan, sedangkan pada tahap
kultur suspensi menunjukkan hasil tidak berbeda nyata.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4325]