Show simple item record

dc.contributor.authorRAMBI, Arizona
dc.date.accessioned2022-06-27T08:01:35Z
dc.date.available2022-06-27T08:01:35Z
dc.date.issued2021-06-09
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107421
dc.description.abstractGenesis tanah membentuk karakteristik tanah dan morfologi yang beragam. Karakteristik yang terbentuk dari hasil sedimentasi menghasilkan sifat tanah yang berbeda karena perbedaan proses sedimentasi dan waktu pembentukan. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan pengelolaan Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Banongan, Situbondo dengan luas total 289 Ha pada bulan Agustus 2020 sampai Juni 2021. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh bahan induk alluvial terhadap morfologi dan klasifikasi tanah, selain untuk mengetahui penggunaan lahan, morfologi tanah, bahan induk, proses genesis, klasifikasi pola persebaran tanah di lokasi penelitian. Pelaksanaan dilakukan dengan mengamati profil tanah di lapangan, pengambilan contoh tanah, dilanjutkan dengan analisa sifat fisika, kimia dan mineralogi mikroskopis di laboratorium. Pengamatan dilakukan terhadap 3 lubang profil dan 9 petak minipit dengan pembeda pH dan kelas tekstur tanah permukaan. Hasil analisis lapangan dan laboratorium digunakan untuk menjelaskan secara deskriptif perkembangan dan klasifikasi tanah yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan lahan yang terdapat di kawasan penelitian terbagi tiga bagian utama selain ekowisata, yaitu perkebunan, pertanian (pangan dan hortikultura) dan lahan kosong. Kawasan penelitian memiliki morfologi lahan yang datar dengan kelerengan 0-3 % dengan sebaran batuan 0,10 %. Terdapat keragaman morfologi dengan penciri epipedon umbrik dengan solum tanah dalam dengan gleisasi, dan epipedon lain yang mencirikan okrik dengan horison C. Kawasan penelitian terbentuk dari bahan induk tuff vulkan dari formasi geologi kuarter akhir (Qva). Genesis tanah diawali sedimentasi bahan vulkanis, yang mengalami iluviasi dan eluviasi serta pembentukan tanah Humudepts dengan horison permukaan tebal dan gelap. Sementara itu terbentuk juga tanah lain dengan sub-ordo Endoaquepts karena pengaruh erosi dan aliran sungai dengan horison permukaan yang terbentuk lebih tipis karena genesis tanah yang lebih muda. Perbedaan tanah terletak pada kategori sub-grup karena waktu pembentukan yang berbeda. Klasifikasi tanah yang dihasilkan berdasarkan Soil Taxonomy USDA yaitu (1) Andic Oxyaquic Humudepts (Nasional: Kambisol Gleik; FAO/UNESCO: Cambic, Umbrisols Hyperdystric/Endoeutric) (Petak 12) dengan luas 200,2 Ha yang tersebar di bagian timur-barat dan selatan wilayah. Tanah lainnya yaitu (2) Fluvaquentic Endoaquepts (Nasional: Kambisol Distrik(Bd); FAO/UNESCO: Fluvic, Cambisol Oxyaquic (Petak 24 dan 28) dengan luasan 99,8 Ha menyebar di sebelah utara-tenggara, bersebelahan di sepanjang aliran sungai pintu air Pabrik Gula Asembagus.en_US
dc.description.sponsorshipPembimbing : Dr. Ir. Cahyoadi Bowoen_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectMorfologien_US
dc.subjectKlasifikasi tanahen_US
dc.subjectPerusahaan Daerah Perkebunanen_US
dc.titleMorfologi dan Klasifikasi Tanah Kawasan Pengelolaan Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Banongan Kabupaten Situbondoen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record