Morfologi dan Klasifikasi Tanah Kawasan Pengelolaan Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Banongan Kabupaten Situbondo
Abstract
Genesis tanah membentuk karakteristik tanah dan morfologi yang
beragam. Karakteristik yang terbentuk dari hasil sedimentasi menghasilkan sifat
tanah yang berbeda karena perbedaan proses sedimentasi dan waktu
pembentukan.
Penelitian ini dilaksanakan di kawasan pengelolaan Perusahaan Daerah
Perkebunan (PDP) Banongan, Situbondo dengan luas total 289 Ha pada bulan
Agustus 2020 sampai Juni 2021. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
pengaruh bahan induk alluvial terhadap morfologi dan klasifikasi tanah, selain
untuk mengetahui penggunaan lahan, morfologi tanah, bahan induk, proses
genesis, klasifikasi pola persebaran tanah di lokasi penelitian.
Pelaksanaan dilakukan dengan mengamati profil tanah di lapangan,
pengambilan contoh tanah, dilanjutkan dengan analisa sifat fisika, kimia dan
mineralogi mikroskopis di laboratorium. Pengamatan dilakukan terhadap 3 lubang
profil dan 9 petak minipit dengan pembeda pH dan kelas tekstur tanah permukaan.
Hasil analisis lapangan dan laboratorium digunakan untuk menjelaskan secara
deskriptif perkembangan dan klasifikasi tanah yang terbentuk.
Hasil penelitian menunjukkan penggunaan lahan yang terdapat di
kawasan penelitian terbagi tiga bagian utama selain ekowisata, yaitu perkebunan,
pertanian (pangan dan hortikultura) dan lahan kosong. Kawasan penelitian
memiliki morfologi lahan yang datar dengan kelerengan 0-3 % dengan sebaran
batuan 0,10 %. Terdapat keragaman morfologi dengan penciri epipedon umbrik
dengan solum tanah dalam dengan gleisasi, dan epipedon lain yang mencirikan
okrik dengan horison C.
Kawasan penelitian terbentuk dari bahan induk tuff vulkan dari formasi
geologi kuarter akhir (Qva). Genesis tanah diawali sedimentasi bahan vulkanis,
yang mengalami iluviasi dan eluviasi serta pembentukan tanah Humudepts
dengan horison permukaan tebal dan gelap. Sementara itu terbentuk juga tanah
lain dengan sub-ordo Endoaquepts karena pengaruh erosi dan aliran sungai
dengan horison permukaan yang terbentuk lebih tipis karena genesis tanah yang
lebih muda. Perbedaan tanah terletak pada kategori sub-grup karena waktu
pembentukan yang berbeda.
Klasifikasi tanah yang dihasilkan berdasarkan Soil Taxonomy USDA
yaitu (1) Andic Oxyaquic Humudepts (Nasional: Kambisol Gleik;
FAO/UNESCO: Cambic, Umbrisols Hyperdystric/Endoeutric) (Petak 12) dengan
luas 200,2 Ha yang tersebar di bagian timur-barat dan selatan wilayah. Tanah
lainnya yaitu (2) Fluvaquentic Endoaquepts (Nasional: Kambisol Distrik(Bd);
FAO/UNESCO: Fluvic, Cambisol Oxyaquic (Petak 24 dan 28) dengan luasan
99,8 Ha menyebar di sebelah utara-tenggara, bersebelahan di sepanjang aliran
sungai pintu air Pabrik Gula Asembagus.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]