Karakteristik Fisik, Kimia dan Organoleptik Tempe Berbahan Dasar Edamame Afkir dengan Variasi Konsentrasi Ragi dan Jenis Kemasan
Abstract
Tempe merupakan makanan asli Indonesia yang sangat digemari
masyarakat. Rata-rata konsumsi tempe orang Indonesia adalah 625 gram per
bulan per kapita. Konsumsi tempe yang besar menyebabkan kebutuhan kedelai
sebagai bahan dasar pembuatan tempe ini meningkat. Kesenjangan antara
produksi dan konsumsi kedelai nasional ditutup oleh kedelai import. Salah satu
solusi untuk mengurangi import kedelai adalah dengan pemanfaatan edamame
afkir. Edamame afkir biasanya hanya dijual secara mentah saja tanpa adanya
pengolahan terlebih dahulu. Edamame merupakan salah satu jenis kedelai yang
berasal dari Jepang dan sudah dibudidayakan di Indonesia termasuk di wilayah
Kabupaten Jember. Tempe yang baik dan berkualitas harus memenuhi syarat
mutu secara fisik, kimia dan organoleptik. Tempe yang baik memiliki tekstur
lembut dan antar kedelai terikat erat menjadi satu dalam miselium putih. Aroma
tidak menghasilkan ammonia berlebihan, aroma khas tempe dan rasa tidak
menghasilkan rasa manis berlebihan, tetapi menghasilkan rasa khas tempe.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan konsentrasi ragi dan
jenis kemasan terhadap karakteristik fisik, kimia dan organoleptik tempe
edamame, serta mengetahui konsentrasi ragi dan jenis kemasan terbaik pada
tempe edamame sehingga dihasilkan tempe edamame dan karakteristik fisik,
kimia dan organoleptik yang baik.
Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan
2 faktorial. Faktor pertama yaitu variasi konsentrasi ragi yaitu 1,5%; 2%; 2,5%
dari berat bahan dan faktor kedua yaitu jenis kemasan plastik dan daun pisang,
dengan 2 kali ulangan dan 3 kali pengujian. Parameter pengamatan yang
dilakukan meliputi sifat fisik (derajat putih dan tekstur), sifat kimia (air, abu,
protein, lemak dan karbohidrat), sifat organoleptik (warna, aroma, rasa, tekstur
dan keseluruhan), dan uji efektivitas untuk menentukan perlakuan terbaik. Data
sifat fisik dan kimia yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam, apabila
terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple
Range Test (DNMRT) pada taraf uji α (0,05). Hasil pengamatan sifat organoleptik
dianalisis menggunakan Chi-Square pada taraf uji α (0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempe edamame dengan karakteristik
fisikokimia dan organoleptik terbaik adalah tempe edamame dengan penambahan
konsentrasi ragi sebesar 2,5% dan dikemas dengan kemasan daun pisang
(A3B2). Konsentrasi ragi dan jenis kemasan berpengaruh nyata pada kecerahan,
tekstur, kadar protein dan kadar karbohidrat tempe edamame, namun berpengaruh
tidak nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar lemak dan sifat organoleptik
(warna, rasa, aroma, tekstur, dan keseluruhan). Tempe edamame terbaik memiliki
nilai kecerahan warna 77,18; tekstur 15,26 g/5 mm; kadar air 69,28%; kadar abu
1,71%; kadar lemak 0,49%; protein 13,70%; karbohidrat 10,05%, nilai kesukaan
warna 6,72, nilai kesukaan aroma 6,2, nilai kesukaan rasa 5,96, nilai kesukaan
tekstur 6,52, serta nilai kesukaan keseluruhan 6,2 dari skala 1-9