Sistem Informasi Geografis Perkebunan Kopi Arabika (Coffea arabica) di Lereng Kawasan Dataran Tinggi Hyang Argopuro, Kec. Maesan Kab. Bondowoso Berbasis WebGIS
Abstract
Kopi arabika merupakan tanaman perkebunan yang diminati oleh pasar
dunia dan menguasi permintaan pasar hingga 60% dari semua jenis kopi. Salah satu
daerah penghasil kopi ialah Kabupaten Bondowoso, 27,87% dataran Kabupaten
Bondowoso merupakan dataran diatas 1000 meter diatas permukaan laut (mdpl)
yang sesuai dengan syarat tumbuh kopi arabika. Bondowoso pada tahun 2015
menghasilkan 4.150 ton kopi arabika.
Agroindustri Kopi Wulan merupakan salah satu agroindustri pengolah
kopi, sebagian besar kopi berasal dari perkebunan rakyat yang terletak di Desa
Tanah Wulan. Perkebunan rakyat yang terletak dilereng pegunungan menyebabkan
perbedaan kondisi kebun yang berbeda dikarenakan oleh kemampuan sumber daya
manusia dalam pengelolaan kebun dan ketersediaan sumberdaya alam. Kondisi
kebun yang berbeda menyebabkan penangan pada setiap kebun berbeda pula.
Dengan kondisi tersebut dibutuhkan sistem informasi yang dapat menampilkan data
spasial dan non-spasial perkebunan untuk memudahkan dalam hal penanganan,
salah satunya ialah penanganan kesehatan tanaman yang dapat mempengaruhi hasil
produksi. Penanganan kesehatan tanaman dapat menggunakan analisis citra
Landsat 8 dan ground-based remote sensing. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui indeks vegetasi yang sesuai untuk menjelaskan keadaan kebun dan
terbentuknya program webGIS yang dapat merepresentasikan keadaan kebun.
Penelitian dilakukan di lahan kopi arabika dengan luas lahan 5000 m2
.
Analisis uji statistik menggunakan analisis regresi, analisis determinasi, uji
korelasi, dan geostatistik kriging. Hasil menunjukkan bahwa variasi nilai rasio daun
kopi dapat dijelaskan oleh nilai dari indeks vegetasi GMR dan EVI. Indeks EVI
satelit Landsat 8 memiliki hubungan yang lebih kuat terhadap indeks kamera RGB
GMR daripada indeks NDVI satelit Landasat 8. Analisis kriging didasarkan pada
indeks yang sesuai sehingga dapat diketahui perubahan luasan kesehatan tanaman
yang akurat. Untuk menampilkan informasi spasial dan non-spasial dapat
menggunakan MapServer yang dapat dijalankan menggunakan browser.