dc.description.abstract | Petis ikan instan memiliki kandungan air dan protein dalam jumlah yang cukup tinggi sehingga dibutuhkan mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang biak. Pertumbuhan mikroorganisme mampu mempercepat kerusakan petis ikan instan menyebabkan umur simpannya relatif pendek. Salah satu cara untuk menekan dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme yaitu dengan menambahkan bahan pengawet berupa natrium benzoat. Penentuan umur simpan petis ikan instan dapat dilakukan menggunakan metode yang biasa digunakan antara lain metode Extended Storage Studies (ESS) atau metode konvensional dan metode Accelerating Storage Studies (ASS) atau metode percepatan. Metode konvensional memerlukan biaya yang cukup mahal dan waktu yang lama sehingga metode ASS digunakan dalam penelitian ini. Salah satu jenis metode ASS adalah metode Arrhenius yang tepat untuk digunakan pada petis ikan instan yang merupakan produk semi basah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan umur simpan petis ikan instan dengan variasi penambahan kadar natrium benzoat menggunakan metode Arrhenius.
Penelitian dilakukan secara eksperimental, yang dirancang dengan perlakuan perbedaan penambahan natrium benzoat pada pembuatan petis instan, yaitu: 0 ppm, 333 ppm, 666 ppm, dan 1000 ppm. Tahapan penelitian meliputi: pembuatan sampel petis ikan instan dengan variasi kadar natrium benzoat, pengujian petis ikan instan, dan penentuan umur simpan. Percobaan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Pengukuran umur simpan petis ikan instan menggunakan metode Arrhenius berdasarkan parameter mutu yang diuji selama penyimpanan pada suhu 400C, 500C, dan 600C yaitu kadar air dan kadar protein terlarut. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan kurva perubahan mutu kemudian dianalisis secara deskriptif. | en_US |