Strategi Pengelolaan Risiko Rantai Pasokan (Supply Chain) Komoditi Cabai Merah Besar di Kabupaten Jember
Abstract
Cabai merah (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis komoditi hortikultura dengan tingkat konsumsi dan produksi yang cukup tinggi. Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang budidaya cabai merah besar cukup tinggi. Hasil pengamatan awal di lapangan terindikasi beberapa permasalahan yang terjadi seperti ketidakseimbangan distribusi risiko pada pelaku rantai pasok. Petani sebagai pelaku utama dalam rantai pasok memiliki risiko tertinggi yaitu kegagalan panen akibat ketidakpastian musim. Analisis dan evaluasi rantai pasok akan memberikan informasi mengenai permasalahan yang terdapat dalam rantai pasok yang kemudian dilakukan identifikasi risiko penyebab rantai pasok kurang optimal serta menentukan arah perbaikan rantai pasok cabai merah besar secara kontinu, efektif, dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk meminimalisir ataupun menghilangkan dampak terjadinya risiko yang terjadi selama kegiatan rantai pasok cabai merah besar di Kecamatan Ambulu. Penelitian ini dilakukan dengan penerapan model SCOR untuk pemetaan aktivitas rantai pasok dan model House Of Risk (HOR) untuk pengelolaan risiko rantai pasok. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa aktivitas rantai pasok cabai merah besar di Kecamatan Ambulu memiliki empat pola aktivitas, kemudian terdapat 28 kejadian risiko (risk event) dan 24 sumber risiko (risk agent) yang terjadi pada aktivitas rantai pasok cabai merah besar. berdasarkan hasil perhitungan di dapatkan hasil berupa tujuh strategi penanganan risiko pada rantai pasok cabai merah besar yang terdiri atas melakukan evaluasi rutin, memilih pestisida yang tepat, bekerja sama dengan pemerintah setempat, melakukan pengobatan rutin pada tanaman, training tenaga kerja, manajemen usaha tani, dan penyuluhan tentang pemilihan bibit yang tepat kepada petani.