Show simple item record

dc.contributor.authorYUSVIANTO, Annur Galih
dc.date.accessioned2022-04-21T06:49:13Z
dc.date.available2022-04-21T06:49:13Z
dc.date.issued2022-02-08
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106522
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 21 April 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractTanaman tebu merupakan komoditas unggulan di Indonesia khususnya di Situbondo karena tebu adalah bahan baku yang telah umum untuk memproduksi bahan pokok masyarakat yaitu gula kristal putih. Kabupaten Situbondo adalah salah satu kabupaten penghasil tebu tertinggi di Jawa Timur dengan produksi tebu terbesar ke-6 se Jawa Timur dan didukung oleh tiga pabrik gula yang berlokasi di Kabupaten Situbondo. PG Asembagus menjadi salah satu pabrik pengolahan gula kristal terbesar di Kab. Situbondo dengan kapasitas giling 6.000 TCD. PG Asembagus, dalam memenuhi kebutuhan bahan baku tebunya, menyuplai dari Sebagian tebu sendiri (TS) dan selebihnya berasal dari tebu rakyat (TR). Petani tebu rakyat dalam menjual hasil panennya pada PG Asembagus pada umumnya sejak dulu dilakukan melalui sistem kemitraan. Pada tahun 2019 pemerintah menetapkan sistem pembelian tebu (SPT) dengan skema transaksi jual-beli putus yang menggunakan ukuran bobot tebu, sebagai pangganti sistem bagi hasil (SBH) yang telah lama dijalankan oleh petani tebu di Situbondo. Berdasarkan pada kondisi tersebut, peneliti berminat untuk mendalaminya dan tujuan penelitian ini untuk: (1) Untuk mengetahui persepsi petani tebu terhadap penerapan Sistem Pembelian Tebu (SPT) di Kabupaten Situbondo; (2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi petani tebu terhadap penerapan Sistem Pembelian Tebu (SPT) di Kabupaten Situbondo. Metode penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif dan analitik. Metode penentuan lokasi penelitian menggunakan purposive, menentukan Kecamatan Asembagus dengan pertimbangan lokasi tersebut memiliki jumlah petani terbesar dan terdampak langsung dari penerapan sistem SPT. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode wawancara, observasi dan studi pustaka. Data dianalisis menggunakan skala likert dan rentang skala untuk mengetahi persepsi petani serta analisis regresi linier berganda dengan variable dummy untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi persepsi. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Persepsi petani tebu terhadap penerapan sistem pembelian tebu (SPT) dinyatakan dengan beberapa indikator yang kumulatif memiliki skor sebesar 3.777 dari 7.380, dimana petani tebu berpersepsi bahwa penerapan sistem SPT secara umum memberikan dampak positif. (2) Seluruh variabel independen secara bersama-sama berpengaruh pada variabel pesepsi petani terhadap penerapan sistem SPT. Factor-faktor yang berpengaruh signifikan secara parsial terhadapa persepsi petani tebu adalah lama berusahatani, pendidikan petani dan diversifikasi pekerjaan, sementara usia petani, luas lahan, status lahan tidak berpengaruh secara secara signifikan.en_US
dc.description.sponsorshipEbban Bagus Kuntadi, S.P.,M.Sc. (Pembimbing I)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectPetani Tebuen_US
dc.subjectSistem Pembelian Tebu (SPT)en_US
dc.titlePersepsi Petani Tebu Terhadap Penerapan Sistem Pembelian Tebu (SPT) di Kabupaten Situbondoen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record