Penentuan Prioritas Pemeliharaan dan Pengembangan Insfrastruktur Bangunan Gedung Puskesmas dengan Metode AHP (Analytical Hierarcy Process) di Kabupaten Jember
Abstract
Puskesmas merupakan salah satu prasarana milik Negara yang harus dijaga kondisi dan
keberfungsiannya, karena merupakan prasarana yang terdekat dan paling mudah diakses dalam membantu
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Pemeliharaan dan pengembangan bangunan gedung
puskesmas menjadi penting dalam membantu penanggulangan masalah kesehatan masyarakat mengingat
dewasa ini pertumbuhan penduduk semakin pesat dan keberadaan masyarakat rentan semakin dominan
sehingga diperlukan layanan kesehatan yang representatif dan ideal. Puskesmas memiliki fasilitas gedung
yang dipergunakan dalam aktifitas pelayanan kesehatan, namun fasilitas tersebut sering tidak diperhatikan
perawatan dan pengembangannya. Sehingga banyak gedung yang mengalami kerusakan dan tidak berfungsi
optimal. Hal itu berdampak kurang baik dalam proses pelayanan kesehatan. Agar bangunan puskesmas selalu
dalam keadaan terawat dan memberikan kinerja secara optimal maka diperlukan pemeliharaan dan
pengembangan bangunan gedung sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan demi terciptanya
kesejahteraan kesehatan masyarakat. Dalam rangka membantu penentuan prioritas pemeliharaan dan
pengembangan bangunan gedung puskesmas, maka perlu dilakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk
mendapatkan kriteria dalam menentukan prioritas pemeliharaan dan pengembangan bangunan berdasarkan
tingkat kerusakan dari komponen bangunan dan parameter lainnya. Metode penelitian yang digunakan adalah
dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Data primer yang digunakan untuk penelitian ini
meliputi survei langsung ke lapangan berupa pengisian form penilaian kondisi bangunan untuk mendapatkan
nilai persentase kerusakan dan kebutuhan pengembangan, sedangkan untuk penilaian pembobotan di setiap
komponen bangunan dapat diperoleh dengan cara memberikan kuisioner. Untuk data sekunder diperoleh dari
berbagai sumber yang terkait dan dari peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Penelitian ini dilakukan di
seluruh bangunan puskesmas di kabupaten Jember yang berjumlah 49 bangunan puskesmas yang tersebar di
31 kecamatan. Hasil analisis data menunjukan bahwa kondisi bangunan gedung puskesmas di kabupaten
Jember secara umum dalam kondisi cukup baik, dari 49 puskesmas yang ada, 5 puskesmas perlu dilakukan
rehab dan pengembangan fasilitas ruang, 8 puskesmas perlu dilakukan rehab sedang, dan 36 puskesmas
dalam keadaan baik.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7356]