Analisis Perubahan Bentuk dan Warna Singkong (Manihot Esculenta) Selama Pengeringan dengan Variasi Ketebalan Menggunakan Pengolahan Citra Digital
Abstract
Singkong (Manihot esculenta) merupakan tanaman yang memilki produksi terbesar kedua setelah padi. Produksi singkong terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Masyarakat Indonesia sering sekali menjadikan singkong sebagai olahan keripik dan tepung singkong dengan cara dikeringkan, hal tersebut dikarenakan singkong mempunyai kadar air yang tinggi. Selama proses pengeringan, singkong mengalami perubahan bentuk fisik dan warna. Perubahan bentuk dan warna irisan singkong dapat diidentifikasi dengan melakukan analisis pengolahan citra digital. Tujuan penelitian adalah (1) mengetahui variabel citra yang digunakan untuk mengetahui perubahan bentuk dan warna, (2) mengetahui hubungan perlakuan ketebalan dengan perubahan bentuk dan warna, (3) menganalisis hubungan shrinkage dengan perubahan bentuk dan warna.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bahan irisan singkong dengan variasi ketebalan yang berbeda, yaitu 2 mm, 3 mm, dan 5 mm dengan 3 kali perlakuan setiap ulangan. Suhu yang digunakan dalam pengeringan irisan singkong yaitu 60oC dengan total sampel 1215 citra. Variabel citra yang digunakan dalam penelitian ini adalah area, tinggi, lebar, perimeter, indeks warna red, green, dan blue.
Hasil penelitian menunjukkan nilai korelasi yang tinggi antara variabel citra dengan variabel kadar air. Hasil pengukuran bentuk dan warna pengeringan irisan singkong menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Artinya perlakuan ketebalan pada irisan singkong tidak berpengaruh terhadap variabel citra yang di uji. Pengukuran hubungan shrinkage dengan kadar menunjukkan hubungan yang kuat dan linier, dimana dari variasi ketebalan yang berbeda mengalami kenaikan shrinkage antara 62,7 – 64,3%.