Show simple item record

dc.contributor.authorFURQONI, Annisa
dc.contributor.authorAMIN, Muhammad Nurul
dc.contributor.authorPRASETYA, Rendra Chriestedy
dc.date.accessioned2022-04-14T06:26:57Z
dc.date.available2022-04-14T06:26:57Z
dc.date.issued2022-02-28
dc.identifier.govdocKODEPRODI1610101#Kedokteran Gigi
dc.identifier.govdocNIDN0004027703
dc.identifier.govdocNIDN0031058303
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106408
dc.description.abstractPasca perawatan ekstraksi gigi ini tentu akan menimbulkan luka. Luka pasca ekstraksi gigi secara fisiologis akan mengalami proses penyembuhan yang terdiri atas penyembuhan jaringan lunak dan jaringan keras secara bersamaan. Angiogenesis memiliki peran yang penting dalam kesiapan jaringan untuk mensuplai nutrisi. Perawatan pasca ekstraksi gigi memerlukan metode untuk mempercepat penyembuhan. Salah satunya dapat menggunakan kombinasi scaffold hidroksiapatit gipsum puger (HAGP) dengan aloe vera. Tujuan penelitian menganalisis potensi kombinasi Scaffold gipsum puger dengan lidah buaya (aloe vera) terhadap angiogenesis pada soket gigi pasca ekstraksi gigi tikus wistar jantan. Metode: Jenis penelitian eksperimental laboratorium 32 ekor tikus dibagi menjadi 4 kelompok: Kelompok diberlakukan ekstraksi gigi (K), kelompok diberlakukan ekstraksi gigi dan diberikan scaffold aloe vera (PI), kelompok diberlakukan ekstraksi gigi dan diberikan scaffold HAGP (PII), serta kelompok ekstraksi gigi dan diberikan scaffold HAGP dan aloe vera (PIII). Ekstraksi gigi dilakukan pada gigi M1 rahang bawah kiri. Tikus di euthanasia sesuai dengan masing – masing kelompok. Data dianalisis menggunakan uji Anova Least Significant Difference (LSD). Hasil: Kombinasi scaffold HAGP dan aloe vera berhasil meningkatkan angiogenesis pada hari ke-7, tetapi gagal menurunkan atau menstabilisasi angiogenesis pada hari ke-14 pada kelompok perlakuan. Hasil uji One Way Anova dan LSD menunjukkan perbedaan signifikan jumlah fibroblas pada seluruh kelompok sampel (p<0,005). Simpulan: Potensi kombinasi scaffold gipsum puger (HAGP) dan lidah buaya (aloe vera) kurang efektif dalam proses angiogenesis pada hari ke 14 pasca ekstraksi gigi tikus Wistar jantan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherPadjadjaran Journal of Dental Researchers and Studentsen_US
dc.subjectangiogenesisen_US
dc.subjectekstraksi gigi; scaffolden_US
dc.subjecthidroksiapatit gipsum pugeren_US
dc.subjectaloe veraen_US
dc.titlePotensi kombinasi scaffold gipsum puger dan aloe vera terhadap angiogenesis pada soket pasca ekstraksi gigi tikus Wistar jantanen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record