Potensi kombinasi scaffold gipsum puger dan aloe vera terhadap angiogenesis pada soket pasca ekstraksi gigi tikus Wistar jantan
Date
2022-02-28Author
FURQONI, Annisa
AMIN, Muhammad Nurul
PRASETYA, Rendra Chriestedy
Metadata
Show full item recordAbstract
Pasca perawatan ekstraksi gigi ini tentu akan menimbulkan luka. Luka pasca ekstraksi gigi
secara fisiologis akan mengalami proses penyembuhan yang terdiri atas penyembuhan jaringan lunak dan
jaringan keras secara bersamaan. Angiogenesis memiliki peran yang penting dalam kesiapan jaringan untuk
mensuplai nutrisi. Perawatan pasca ekstraksi gigi memerlukan metode untuk mempercepat penyembuhan.
Salah satunya dapat menggunakan kombinasi scaffold hidroksiapatit gipsum puger (HAGP) dengan aloe vera.
Tujuan penelitian menganalisis potensi kombinasi Scaffold gipsum puger dengan lidah buaya (aloe vera)
terhadap angiogenesis pada soket gigi pasca ekstraksi gigi tikus wistar jantan. Metode: Jenis penelitian
eksperimental laboratorium 32 ekor tikus dibagi menjadi 4 kelompok: Kelompok diberlakukan ekstraksi
gigi (K), kelompok diberlakukan ekstraksi gigi dan diberikan scaffold aloe vera (PI), kelompok diberlakukan
ekstraksi gigi dan diberikan scaffold HAGP (PII), serta kelompok ekstraksi gigi dan diberikan scaffold HAGP
dan aloe vera (PIII). Ekstraksi gigi dilakukan pada gigi M1 rahang bawah kiri. Tikus di euthanasia sesuai
dengan masing – masing kelompok. Data dianalisis menggunakan uji Anova Least Significant Difference (LSD).
Hasil: Kombinasi scaffold HAGP dan aloe vera berhasil meningkatkan angiogenesis pada hari ke-7, tetapi gagal
menurunkan atau menstabilisasi angiogenesis pada hari ke-14 pada kelompok perlakuan. Hasil uji One Way
Anova dan LSD menunjukkan perbedaan signifikan jumlah fibroblas pada seluruh kelompok sampel (p<0,005).
Simpulan: Potensi kombinasi scaffold gipsum puger (HAGP) dan lidah buaya (aloe vera) kurang efektif dalam
proses angiogenesis pada hari ke 14 pasca ekstraksi gigi tikus Wistar jantan.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7300]