dc.description.abstract | Pengaturan diet pada diabetes mellitus (DM) dibutuhkan untuk mengendalikan kadar glukosa darah
dan mencegah terjadinya komplikasi pada ginjal. Beras analog merupakan beras tiruan yang dibuat
dari bahan pangan nonberas atau campuran dengan beras melalui teknik tertentu sehingga
menyerupai beras. Beras analog diperkirakan dapat memperbaiki pengendalian kadar glukosa dan
mencegah kerusakan ginjal karena memiliki kandungan serat dan resistant starch (RS) yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek beras analog dalam mencegah kerusakan ginjal
pada tikus DM. Penelitian eksperimental ini menggunakan sampel ginjal tikus Wistar. Tikus
dikelompokkan menjadi 4 kelompok (n=24), yaitu: kelompok kontrol (K0) dan tiga kelompok
perlakuan (P). Kelompok K0 diberi pelet standar selama penelitian. Kelompok perlakuan diberi
diet tinggi lemak selama 40 hari dan diiduksi streptozotocin (STZ) dosis 35 mg/kgBB pada hari ke33. Hari ke-40 kelompok perlakuan dibagi menjadi 3 kelompok masing-masing diberi diet beras
(PB), diet beras analog 1 (PBA1), dan diet beras analog 2 (PBA2) selama 3 minggu. Kerusakan
ginjal diamati melalui gambaran histopatologi ginjal dan dinilai menggunakan sistem skoring
berdasarkan tingkat glomerulosklerosis dan kerusakan tubulus. Hasil penelitian menunjukkan
median skor glomerulosklerosis dan kerusakan tubulus pada K0=0,5 dan 1,0; PB=3,0 dan 4,0;
PBA1=1,0 dan 2,5; PBA2=2,0 dan 3,0. Terdapat perbedaan signifikan (p<0,05) antara kelompok
PB dengan PBA1 dan PBA2. Kesimpulannya adalah beras analog dapat mencegah kerusakan ginjal
pada tikus DM. | en_US |