dc.description.abstract | Sanitasi berhubungan erat dengan kehidupan manusia dan tingkat
kesehatan suatu kelompok masyarakat. Usaha untuk meningkatkan sanitasi dalam
diri seseorang dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan tubuh. Tangan menjadi
perantara pertama penularan penyakit. Penggunaan produk pembersih tangan atau
hand sanitizer sebagai alternatif mencuci tangan dapat menurunkan jumlah kejadian
gangguan pencernaan pada manusia. Keberadaan bakteri yang ada pada permukaan
benda atau bahkan tubuh manusia, memiliki dampak yang negatif dalam kehidupan
sehari – hari jika jumlahnya berlebih. Bakteri Staphylococcus aureus dan
Eschericia coli dikenal bersifat patogen dan sering menyebabkan penyakit. E.coli
banyak hidup di saluran pencernaan, karena berperan sebagai agen pembusuk
makanan dalam usus. Namun jika jumlah bakteri E.coli terlalu banyak akan
menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare. Pengendalian jumlah bakteri ini
dapat dilakukan dengan menghambat perpindahan (transfer) sel dari lingkungan ke
dalam sistem pencernaan.
Penerapan prinsip personal hygience dan penggunaan bahan sanitizer
diketahui efektif untuk pencegahan kontaminasi bakteri patogen, termasuk
penggunaan hand sanitizer. Penggunaan bahan herbal pada produk kebersihan telah
banyak dilakukan, seperti pembuatan gel pembersih tangan. Merujuk pada hal
tersebut, mulai banyak penelitian yang dilakukan untuk mengidentifikasi potensi
bahan herbal yang memiliki efek antibakteri. Daun mimba diketahui memiliki
aktivitas antibakteri yang telah banyak digunakan sebagai bahan peptisida. Namun,
belum banyak informasi tentang potensinya sebagai bahan dasar hand sanitizer.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan
ekstrak daun mimba terhadap karakteristik gel pembersih tangan dan mengetahui rekomendasi formulasi terbaik dalam pembuatan gel pembersih tangan ekstrak
daun mimba.
Rancangan penelitian yang dilakukan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan menggunakan satu faktor, yaitu variasi penambahan ekstrak daun
mimba dalam pembuatan gel pembersih tangan. Penambahan ekstrak daun mimba
dalam pembuatan gel pembersih tangan menggunakan variasi 0% (kontrol), 4%,
8%, dan 11% dari jumlah aquadest. Pengujian dilakukan pengulangan sebanyak
tiga kali. Parameter uji yang dilakukan antara lain, uji pH, daya sebar, homogenitas,
uji antibakteri pada E.coli, uji organoleptik secara hedonik. Data yang diperoleh
diolah menggunakan metode Oneway ANOVA untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan perlakuan dan uji indek efektivitas untuk menentukan formulasi terbaik
dari pembuatan hand sanitizer.
Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa variasi penambahan
ekstrak daun mimba dalam formulasi pembuatan gel pembersih tangan berpengaruh
tidak nyata terhadap karakteristik fisik dan aktivitas antibakteri gel pembersih
tangan ekstrak daun mimba. Nilai pH yang didapat berada dalam kategori aman
yaitu berkisar antara 6 -7. Daya sebar dari gel telah memenuhi syarat Badan Standar
Nasional (BSN) yaitu sebesar 6,07 - 6,33 cm. Gel yang dibuat memiliki homogenitas
yang baik dan semua bahan terlarut dengan sempurna. Hasil uji aktivitas antibakteri
terhadap bakteri E.coli didapatkan nilai zona penghambatan sebesar 10 – 12,33 mm.
Rekomendasi formulasi gel pembersih tangan terbaik berdasarkan uji indeks
efektivitas adalah perlakuan penambahan ekstrak daun mimba sebesar 11%, dengan
nilai pH sebesar 6,88 ukuran daya sebar sebesar 6,33 cm, dan hasil zona
penghambatan bakteri E.coli sebesar 12,33 mm. Secara organoleptik mutu warna,
tekstur, dan aromanya dapat diterima panelis. | en_US |