| dc.description.abstract | Pada musim kemarau, ketersediaan debit di sungai akan membatasi suplai air 
untuk irigasi. Aliran sungai pada saat musim kemarau umumnya tersedia karena 
suplai dari komponen aliran dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi 
persamaan resesi, menentukan koefisien resesi dan memisahkan aliran dasar dari 
debit total melalui pendekatan master kurva resesi. Data debit harian dari 01 
Januari 2005 sampai dengan 31 Desember 2014 dari sub-DAS Rawatamtu 
(±771,83 km2
) digunakan sebagai input utama. Sub-DAS Rawatamtu merupakan 
bagian dari DAS Bedadung. Bedadung merupakan sungai utama yang mensuplai 
air irigasi untuk wilayah Kabupaten Jember. Selanjutnya, modul RC versi 4.0 dari 
Hydrooffice (Greggor, 2012). digunakan untuk analisis dan penentuan kurva 
resesi master atau Master Recession Curve (MRC). Sejumlah, 235 kejadian resesi 
digunakan untuk menentukan MRC. Kalibrasi dilakukan untuk menentukan nilai 
koefisien resesimengikuti prosedur yang ada pada RC4. Hasil Analisis 
menunjukkan bahwa kejadian resesi yang terjadi di DAS Rawatamtu mempunyai 
periode yang relatif singkat antara 3-7 hari, sehingga digunakan persamaan resesi 
Linier reservoir untuk menghitung nilai aliran dasar. Hasil penelitian 
menunjukkan koefisien resesi = 0,111. Koefisien ini menjadi acuan untuk 
menentukan nilai aliran dasar di sub-DAS Rawatamtu yang menghasilkan nilai 
aliran dasar rata-rata 5,98 m3
pada bulan kering. | en_US |