Show simple item record

dc.contributor.advisorHERMIYANTO, Bambang
dc.contributor.authorPRATAMA, Muhammad Lutf
dc.date.accessioned2021-04-21T03:06:54Z
dc.date.available2021-04-21T03:06:54Z
dc.date.issued2020-09-09
dc.identifier.nimNIM151510501330
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/104281
dc.description.abstractPertumbuhan penduduk yang semakin tinggi tiap tahunnya mendorong kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan lahan, akibatnya banyak lahan pertanian yang dikonversi menjadi lahan pemukiman maupun lahan konservasi yang berada pada daerah aliran sungai (DAS) mengalami alih fungsi lahan menjadi lahan pertanian. Kegiatan alih fungsi lahan tersebut menyebabkan dampak negatif berupa rusaknya sumberdaya lahan dan air yang berdampak terhadap terjadinya degradasi lahan pada lahan-lahan yang mengalami alih fungsi, sehingga lahan tersebut memiliki kualitas tanah yang rendah. Sub DAS Curah Kangkong terletak di Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember, dengan tipe penggunaan lahan didominasi oleh lahan pertanian. Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan keadaan lahan berdampak terhadap penurunan kualitas tanah. Kualitas tanah merupakan faktor pendukung dalam menunjang pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai indeks kualitas tanah (IKT) berdasarkan sifat kimia tanah pada berbagai penggunaan lahan yang terdapat di Sub DAS Curah Kangkong. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei kualitas tanah dan dilakukan dari bulan September 2019 sampai bulan Maret 2020 di Sub DAS Curah Kangkong. Penentuan titik sampel dilakukan dengan mengambil titik yang representatif dan berdasarkan arah kelerengan pada lokasi penelitian. Pengambilan sampel tanah dilakukan secara terusik dan berdasarkan penggunaan lahan yang terdapat di Sub DAS Curah Kangkong. Analisis tanah berdasarkan sifat kimia tanah diantaranya C-Organik, N total, P total, P tersedia, K total, K tersedia, KTK, pH H2O, pH KCl, Ca, Na, Mg dan KB. Data analisis sifat kimia tanah diolah menggunakan metode Principle Component Analysis (PCA) dan melakukan tahapan scoring dan weighting untuk memperoleh IKT. Hasil penelitian menunjukkan parameter yang menyusun nilai IKT adalah KB, KTK, Ca, N dan P tersedia dengan KB, Ca dan P tersedia yang memiliki hubungan paling erat dalam menyusun nilai IKT. Nilai IKT pada wilayah penelitian terbagi menjadi tiga kategori yaitu: sangat tinggi terdapat pada SPL 5, tinggi terdapat pada SPL 6, 3 dan 4 dan sedang terdapat pada SPL 1 dan 2. Nilai IKT paling tinggi terdapat pada SPL 5 dengan tipe penggunaan lahan berupa lahan sawah, kelerengan 8-15% dan jenis tanah entisol dengan nilai IKT 0,95. Nilai IKT terendah terdapat pada SPL 2 dengan tipe penggunaan lahan berupa tegalan, kelerengan 15-25% dan jenis tanah inceptisolen_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectKualitas Tanahen_US
dc.subjectSifat Kimia Tanahen_US
dc.subjectDaerah Aliran Sungaien_US
dc.titleIndeks Kualitas Tanah Berdasarkan Sifat Kimia Tanah Pada Berbagai Penggunaan Lahan Di Sub DAS Curah Kangkong, Jemberen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiAgroteknologi
dc.identifier.kodeprodi1510501


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record