Estimasi Karakteristik Fisik Tanaman Kangkung (Ipomea aquatica) Menggunakan Metode Ground-Based Remote Sensing
Abstract
Kangkung merupakan salah satu komoditi hortikultura yang sangat umum
ditemui di wilayah Asia tak terkecuali Indonesia. Jumlah panen kangkung
menurut Kementerian Pertanian Republik Indonesia (2019) menunjukkan
penurunan pada jumlah panen dari tahun 2014 berjumlah 319.607 ton menjadi
2897.555 ton pada tahun 2018. Masalah tersebut tentunya harus ditangani dengan
baik, salah satunya adalah dengan penggunaan metode ground-based remote
sensing dalam pemantauan hasil tanaman kangkung. sehingga, dengan
penggunaan metode tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah panen
kangkung.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode yang paling baik diterapkan
untuk budidaya kangkung dengan metode hidroponik dan akuaponik
menggunakan metode ground-based remote sensing menggunakan indeks
vegetasi dalam pengamatan karakteristik fisik tanaman kangkung menggunakan
berbagai kamera, yakni CAM1, CAM2, dan CAM3. Sehingga dengan
penggunaan metode ground-based remote sensing, diharapkan menghasilkan
persamaan yang mampu memprediksi karakteristik kangkung seperti tinggi, berat,
jumlah daun dan nilai klorofil. Penggunaan metode ini juga bersifat non destruktif
sehingga aman untuk diterapkan.
Penelitian dilaksanakan dengan membudidayakan kangkung di greenhouse
menggunakan metode hidroponik dengan pupuk AB MIX pada plot 1 dan NPK
pada plot 2, sedangkan metode akuaponik dengan 300 ikan berukuran 3-5 cm
pada plot 3 dan 15-20 cm pada plot 4.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode ground-based remote
sensing menggunakan kamera mampu memprediksi karakteristik fisik tanaman
kangkung pada beberapa parameter seperti tinggi, berat, dan jumlah daun dengan
didominasi oleh CAM1. Indeks vegetasi terbaik berbeda beda tiap parameter.
Tinggi diwakili oleh indeks SR rgb pada plot 4 dengan CAM1 dengan hasil
koefisien determinasi (R2
) = 0,880, berat diwakili oleh indeks vegetasi EVIgreen
pada plot 3 dengan CAM1 dengan nilai R2 = 0.831. Jumlah daun pada plot 4
dengan indeks r menggunakan CAM1 dengan nilai R2
= 0.647 dan nilai klorofil
pada plot 1 menggunakan CAM2 diwakili indeks GMR dengan nilai R2
= 0,547.