Analisis Ekonomi Teknik Pada Proses Produksi Baglog Jamur Tiram (Pleurotus, Sp.) (Studi Kasus Di Dusun Limbungsari, Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember)
Abstract
Agribisnis jamur tiram memiliki prospek cerah untuk diusahakan dalam skala rumahan maupun industri. Proses yang cukup mudah dan banyaknya pelatihan maupun buku-buku panduan tentang budidaya jamur yang beredar, membuat siapa saja bisa menjalankan usaha ini. Namun seberapa layak usaha jamur ini dijalankan masih belum diketahui secara tepat. Untuk mengetahui kelayakan usaha budidaya jamur maka diperlukan sebuah analisis perhitungan mengenai B/C ratio dan BEP dan PBP dengan berbagai variabel yang telah ditentukan.
Pada penelitian ini, aspek finansial yang dianalisis adalah tingkat kelayakan usaha produksi baglog jamur tiram. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besaran nilai B/C ratio, BEP dan PBP yang kemudian dapat digunakan untuk mempertimbangkan keberlangsungan usaha tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2020 yang berlokasi di Dusun Limbungsari, Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember. Metode pengambilan data menggunakan data primer yang diperoleh dari wawancara dan hasil pembukuan pelaku usaha. Sedangkan data sekunder diperoleh dari publikasi ilmiah yang berkaitan dengan ekonomi teknik dan budidaya jamur tiram. Pendekatan analisis yang digunakan adalah dengan menentukan biaya investasi, biaya variabel dan biaya tetap. Kemudian dilakukan analisis data meliputi B/C ratio, BEP, dan PBP.
Penelitian ini diawali dengan menentukan asumsi-asumsi. Kemudian menghasilkan perhitungan biaya investasi yang didapat sebesar Rp11.030.000,00 dan total biaya penyusutan sebesar Rp1.194.000,00. Selain itu didapat pula biaya total produksi sebesar Rp122.758.000,00 per tahun. Pendapatan akhir per tahun dengan asumsi harga jual tetap yaitu sebesar Rp2600,00/baglog atau dengan nilai Rp187.200.000,00, dan return sebesar 5% atau senilai Rp9.360.000,00, memperoleh nilai akhir pendapatan pertahun yaitu sebesar Rp177.840.000,00 per tahun. Selain itu diperoleh juga nilai profit sebesar Rp55.082.000,00 per tahun.
Hasil analisis Benefit Cost Ratio (B/C ratio) pada usaha produksi baglog jamur ini sebesar 1,45 atau setiap penambahan biaya Rp1000,00 memperoleh penerimaan sebesar Rp1450,00, artinya usaha ini layak untuk dijalankan. Titik impas atau BEP usaha produksi baglog jamur tiram dicapai pada jumlah produksi sebanyak 47.215 buah baglog atau pada harga jual Rp1.705,00/baglog. Dapat dicapai dalam 157,5 hari kerja atau 7,9bulan produksi, dengan asumsi 1 bulan = 20hari kerja. Nilai PBP menunjukkan bahwa biaya investasi yang dikeluarkan untuk usaha produksi baglog jamur tiram akan kembali dalam kurun waktu 2,43 tahun atau 29,2 bulan dan dibulan berikutnya tinggal menerima keuntungan-keuntungannya.