| dc.description.abstract | Bonggol pisang memiliki potensi sebagai bahan pembuatan edible film karena memiliki kandungan pati yang tinggi, pati merupakan salah satu bahan dasar pembuatan edible film. Penggunaan pati bonggol pisang sebagai upaya dalam memberikan alternatif bahan dasar pembuatan edible film yang bukan merupakan bahan pangan. Pembuatan edible film diperlukan plasticizer dan zat aditif lainnya, dalam penelitian ini plasticizer yang digunakan adalah gliserol dan zat aditif yang digunakan yaitu ekstrak bunga rosella. Penyesuaian konsentrasi gliserol diperlukan agar menghasilkan edible film yang fleksibel dan elastis. Penambahan ekstrak bunga rosella bertujuan memberikan sifat antioksidan pada edible film, tetapi dimungkinkan akan berpengaruh terhadap sifat fisik dan kimia edible film karena ekstrak bunga rosella mengandung antosianin sebagai pigmen berwarna merah dan bersifat hidrofilik. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh variasi konsentrasi gliserol dan ekstrak bunga rosella terhadap karakteristik fisik dan kimia edible film pati bonggol pisang.
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi gliserol dan ekstrak bunga rosella pada karakteristik fisik dan kimia edible film. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap menggunakan dua faktor yaitu perbedaan komposisi plasticizer (gliserol) dan ekstrak bunga rosella. Konsentrasi penggunaan gliserol (v/v) adalah 3,5% dan 4,5% dari total pelarut. Konsentrasi ekstrak bunga rosella (v/v) adalah 100%, 75%, 50%, dan 25% dari total pelarut. Perlakuan terbaik sampel edible film berdasarkan uji efektivitas pada sifat fisik dan kimia serta aktivitas antioksidan adalah sampel dengan konsentrasi gliserol 4,5% dan ekstrak bunga rosella 100%. Edible film tersebut memiliki chroma 16,35, ketebalan 0,027
viii
mm, elongasi 20,64%, kuat tarik 3,78 Mpa, kadar air 20,55%, aktivitas antioksidan 49,35% dan laju transmisi uap air 2,468 g/m2. | en_US |
