Efisiensi Penanganan Air Limbah Laboratorium Analitik Menggunakan Tanaman Air (Studi Kasus di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember)
Abstract
Limbah laboratorium adalah limbah yang berasal dari aktivitas penelitian
maupun aktivitas praktikum selama di laboratorium. Laboratorium yang terdapat
di Fakultas Teknologi Universitas Jember (FTP UNEJ) berjumlah tujuh
laboratorium dan sampai saat ini semua laboratorium belum memiliki penanganan
limbah secara khusus. Air limbah laboratorium tidak ditampung melainkan
langsung dialirkan ke saluran drainase. Jenis laboratorium di FTP yang beragam,
mengakibatkan karakteristik air limbah yang dihasilkan berbeda - beda sesuai
dengan bahan kimia yang digunakan. Hal ini mengakibatkan sebagian besar air
limbah laboratorium mengandung logam berat dan bahan organik seperti
Biochemical Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD). Jika
limbah tersebut langsung dibuang ke lingkungan, akan berdampak buruk pada
kerusakan lingkungan. Salah satu upaya penanganan air limbah yang ramah
lingkungan, murah, dan memiliki nilai estetika yaitu dengan cara fitoremediasi.
Fitoremediasi adalah pengurangan kadar polutan yang terdapat dalam air limbah
melalui cara penyerapan dan degradasian logam berat serta senyawa organik oleh
tanaman air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi tanaman yang
terbaik dalam menurunkan kandungan polutan air limbah dan logam berat.
Parameter yang digunakan yaitu, BOD, COD, Total Suspended Solid (TSS),
kekeruhan, dan Krom total (Cr) serta mengetahui bagaimana karakteristik
tanaman air yang digunakan pada fitoremediasi air limbah laboratorium FTP
UNEJ. Tanaman air yang digunakan adalah Eceng gondok (Eichhornia crassipes)
dan Lembang (Typha angustifolia). Penelitian ini dilakukan berdasarkan skala
lababoratorium, menggunakan akuarium dengan ukuran PxLxT yaitu 40 cm x 15
cm x 24 cm. Penelitian ini dibagi tiga perlakuan, yaitu perlakuan menggunakan
Eceng gondok (E), perlakuan menggunakan Lembang (T), dan perlakuan kontrol
(K). Setiap perlakuan menggunakan air limbah 10 liter dan berat tanaman 400
gram. Dari hasil penelitian yang didapat dari masing - masing penurunan
dianalisis nilai efisiensinya menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tanaman Lembang memiliki kemampuan penurunan
parameter kualitas air yang paling efisien dengan nilai efisiensi pada masing-
masing parameter yaitu kekeruhan 92,18%, TSS 84%, COD 64%, BOD 74%, dan
Cr 49%. Untuk karakteristik pada masing - masing tanaman menunjukkan bahwa
Lembang mampu bertahan lebih lama pada air limbah laboratorium dibandingkan
dengan Eceng gondok yang sudah mati pada hari ke 14.