Perlakuan Beda Massa Dan Waktu Kontak Adsorben Karbon Aktif Kulit Kopi pada Penanganan Air Limbah Pengolahan Kopi
Abstract
Limbah padat kopi berupa kulit buah kopi hanya dimanfaatkan sebagai
pupuk oleh masyarakat. Untuk meminimalisir jumlah limbah yang semakin besar,
perlu dilakukan penanganan yang tepat dengan cara menggunakan limbah padat
dari kulit buah kopi sebagai adsorben yang akan menangani air limbah dari kopi
melalui proses adsorpsi. Kulit kopi memiliki kandungan selulosa yang cukup
besar, yaitu 15-43 %. Kandungan selulosa tersebut yang baik digunakan untuk
pembuatan karbon aktif. Kulit buah kopi akan dibakar di dalam tanur untuk
menjadikannya sebagai arang. Karbon yang sudah jadi diaktifkan menggunakan
NaOH 1 M. Untuk karakteristik karbon aktif yan diukur yaitu kadar air, kadar
abu, dan daya serap iod. Karakteristik tersebut berpacu pada baku mutu karbon
aktif menurut SNI-06-3730-1995 yaitu kadar air maksimal 15%, kadar abu
maksimal 10%, dan daya serap iod minimal 750%. Berdasarkan hasil analisis nilai
karakteristik karbon aktif kulit kopi menghasilkan kadar air 0,033%, kadar abu
0,704% ,dan daya serap iod 507.600%. Karbon aktif yang baik digunakan pada
proses adsorpsi yaitu karbon aktif yang sudah memenuhi standar baku mutu.
Pada porses adsorpsi, adsorbat yang digunakan yaitu air limbah hasil
pengolahan kopi. Parameter adsorpsi yang digunakan adalah kekeruhan dan
panjang gelombang warna. Panjang gelombang warna yang digunakan yaitu 460
nm. Air limbah memiliki nilai kekeruhan 226 NTU dan warna 1,374 Scala Pt –
Co. Kedua nilai tersebut jauh dari baku mutu parameter kekeruhan yaitu 100 NTU
dan warna 50 Scala Pt – Co.
Metode adsorpsi dapat menghasilkan air limbah yang tidak keruh dengan
warna yang bening. Pada metode adsorpsi dilakukan perbedaan massa dan waktu
kontak. Massa yang digunakan yaitu 5 gram, 1 gram, dan 15 gram. Waktu kontak
yang digunakan 60 menit, 90 menit, dan 120 menit. Perbedaan massa dan waktu
kontak dilakukan untuk mengetahui massa yang paling bagus dan waktu kontak
yang optimum. Karbon aktif yang digunakan yaitu 20-60 mesh dengan air limbah
sebanyak 100 ml untuk setiap sampel. Setelah melalui proses adsorpsi
menghasilkan sampel massa 15 gram dan waktu kontak 60 menit dengan nilai
kekeruhan dan warna terendah. Efisiensi dari metode adsropsi menggunakan
karbon aktif kulit kopi menghasilkan nilai tertinggi pada sampel 15 gram dan
waktu kontak 60 menit yaitu 0,896% pada parameter kekeruhan dan 0,839% pada
parameter panjang gelombang warna. Semakin rendah nilai kekeruhan dan
panjang gelombang warna menghasilkan air limbah yang bening dan tidak keruh
maka, semakin tinggi nilai efisiensinya.