dc.description.abstract | Dalam kehidupan sehari-hari biasa terjadi peristiwa yang berkaitan dengan
antrian, seperti antrian pada teller di bank, antrian di kasir restoran, antrian
pemesanan tiket bioskop, antrian check-in tiket di stasiun kereta api, dan
sebagainya. Antrian dapat terjadi disebabkan karena kebutuhan suatu pelayanan
melebihi kemampuan fasilitas pelayanan sehingga berimbas pada pelanggan yang
datang tidak segera memperoleh pelayanan dimana pelanggan harus menunggu
terlebih dahulu untuk mendapatkan pelayanan. Kober Mie Setan merupakan salah
satu industri kuliner yang awalnya didirikan di Kota Malang yang begitu terkenal
di berbagai kalangan mulai dari mahasiswa hingga umum karena memiliki ciri khas
tersendiri yang dapat membuat masyarakat penasaran dan ingin berkunjung untuk
mencoba produk tersebut. Seiring dengan perkembangan usaha, Kober Mie Setan
Jember menjadi semakin ramai sehingga memberikan dampak pada panjangnya
antrian yang ada. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada suatu antrian,
maka perlu adanya analisis untuk mengidentifikasi dan mengukur antrian serta
diperlukan optimasi terhadap suatu antrian yang kurang optimal dalam
pelayanannya.
Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui dan menganalisis model sistem
antrian yang diterapkan di Kober Mie Setan Jember; 2) merumuskan rekomendasi
perbaikan sistem antrian yang dapat mengurangi panjang antrian dan
meminimumkan biaya antrian. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah
data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui observasi, wawancara,
dokumentasi, dan kuesioner. Kuesioner berisi formulir identitas responden dan data
meliputi jumlah pesanan, waktu mulai mengantri, waktu mulai dilayani, waktu
selesai dilayani, dan waktu pesanan datang. Data sekunder diperoleh melalui studi
pustaka yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Metode analisis data
penelitian ini dengan melakukan uji kecukupan data, uji distribusi data, mengitung
variabel kinerja menggunakan perhitungan manual, menganalisis model antrian dan
biaya antrian sehingga dapat diketahui rekomendasi sistem antrian terbaik
berdasarkan skenario yang telah dibuat.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa karakteristik sistem antrian pada Kober
Mie Setan Jember pada kondisi saat ini yaitu: ukuran populasi tidak terbatas, pola
kedatangan adalah random/acak, disiplin antrian yang diterapkan adalah FIFO
(First In First Out),dan desain sistem antrian adalah Single-Channel Multi-Phase
(jalur tunggal tahapan berganda). Nilai dari variabel kinerja bagian kasir pada
kondisi saat ini adalah ρ 95,2%, Ls 19,8 orang, Lq 18,8 orang, Ws 21,6 menit, Wq
20,4 menit, dan P0 4,8%. Sedangkan untuk bagian dapur pada kondisi saat ini adalah
ρ 95,4%, Ls 20,7 orang, Lq 19,7 orang, Ws 22,2 menit, Wq 21 menit, dan P0 4,6%.
Distribusi antrian yang digunakan baik pada bagian kasir maupun dapur adalah
pada waktu kedatangan berdistribusi poisson dan waktu pelayanan berdistribusi
eksponensial. Notasi model antrian pada bagian kasir dan dapur yaitu
M/M/1:FIFO/∞/∞.
Rekomendasi perbaikan model antrian terbaik dari skenario yang ada yakni
pada skenario 2 dengan menambahkan 1 kasir dan 1 karyawan dapur. Ukuranukuran kinerja pada skenario tersebut menjadi berkurang daripada kondisi awal,
yaitu ρ kasir 47,6% dan ρ dapur 81,8%, total Wq total 4 orang, dan total Lq 3,9
menit. Penambahan fasilitas mengubah notasi model antrian dari bagian kasir
menjadi (M/M/2:FIFO/∞/∞) dan fasilitas dapur tetap, yakni (M/M/1:FIFO/∞/∞).
Biaya yang dikeluarkan untuk penambahan fasilitas berdasarkan skenario yang
terpilih adalah sebesar Rp249.833,- per jam yang merupakan biaya paling minimum
dari 4 skenario yang telah dibuat. Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi
panjang antrian dan meminimumkan biaya antrian setelah dirumuskan rekomendasi
perbaikan model antrian. | en_US |