Penentuan Daya Tampung Sungai Mayang Terhadap Beban Pencemaran Menggunakan Persamaan Streeter-Phelps (Segmen Desa Garahan Krajan - Desa Sumberjati, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember)
Abstract
Sungai Mayang Segmen Desa Garahan Krajan - Desa Sumberjati merupakan sungai bagian hulu yang berlokasi dekat dengan pegunungan. Masyarakat sekitar memanfaatkan sungai tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan irigasi pertanian. Aktivitas manusia yang dilakukan dalam pemanfaatan Sungai Mayang menyebabkan kondisi kualitas air menjadi tercemar. Meningkatnya pencemar yang dibuang ke sungai akan menurunkan kualitas air dan mempengaruhi daya tampung beban pencemaran sungai tersebut. Dalam upaya pengendalian pencemaran air ditetapkan daya tampung beban pencemaran pada sungai menggunakan Metode Streeter-Phelps dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis profil hidraulik, kualitas air, beban pencemaran, dan daya tampung beban pencemaran Sungai Mayang. Analisis daya tampung beban pencemaran ditinjau dari laju deoksigenasi (rD), laju reoksigenasi (rR), dan kurva defisit oksigen untuk melihat kemampuan Sungai Mayang melakukan purifikasi alami.
Penelitian dilakukan selama Bulan September 2019 di Sungai Mayang dengan panjang sungai 5 km yang terbagi menjadi 3 segmen dengan 4 titik pantau (MYG01, MYG02, MYG03, dan MYG04). Data primer diperoleh melalui pengukuran debit dan parameter kualitas air. Pengukuran di masing-masing titik pantau terdiri atas pengukuran debit, temperatur, pH, dan Dissolved Oxygen (DO). Analisis parameter Dissolved Oxygen (DO), Biochemical Oxygen Demand (BOD), Total Suspended Solid (TSS), Total Dissolved Solid (TDS), kekeruhan, dan Chemical Oxygen Demand (COD) dilakukan di Laboratorium Teknik Pengendalian dan Konservasi Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember. Hasil menunjukkan bahwa profil hidraulik Sungai Mayang yang ditunjukkan oleh debit sungai memiliki nilai rata-rata 0,55 m3/detik. Nilai rata-rata parameter kualitas air untuk kekeruhan 2,05 NTU; TSS 1,36 mg/L; TDS 199,61 mg/L; pH 7,41; DO 7,93 mg/L; BOD 0,33 mg/L; dan COD 48,56 mg/L menunjukkan kesesuaian terhadap kriteria mutu air kelas III yang ditetapkan pemerintah dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001. Beban pencemaran organik tertinggi berada pada titik pantau MYG02 (25,33 kg/hari) dan terendah berada pada titik pantau MYG04 (10,90 kg/hari). Rata-rata nilai laju deoksigenasi (rD) dan laju reoksigenasi (rR) adalah 5,01 mg/L.hari dan 6,80 mg/L.hari. Berdasarkan kurva penurunan oksigen yang diperoleh, keempat titik tidak mengalami penurunan oksigen terlarut meskipun terdapat beban pencemar yang masuk ke dalam sungai. Hal tersebut menunjukkan bahwa Sungai Mayang tidak mengalami kondisi kritis. Penyebab Sungai Mayang tidak mengalami kondisi kritis dikarenakan nilai laju reoksigenasi (rR) lebih besar
viii
dibandingkan dengan nilai laju deoksigenasi (rD). Maka dapat disimpulkan bahwa Sungai Mayang Segmen Desa Garahan Krajan - Desa Sumberjati, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember memiliki kemampuan untuk memulihkan diri akibat beban pencemaran yang dibuang ke sungai. Hasil perhitungan daya tampung beban pencemaran Sungai Mayang diperoleh nilai sebesar 9,60 kg/hari. Hal tersebut dapat diartikan bahwa Sungai Mayang Segmen Desa Garahan Krajan – Desa Sumberjati, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember menunjukkan kesesuaian terhadap kriteria mutu air kelas III yang ditetapkan pemerintah dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 dan mampu menampung beban pencemer 9,60 kg/hari.