Show simple item record

dc.contributor.advisorAndriyani, Idah
dc.contributor.advisorWahyuningsih, Dri
dc.contributor.authorArdani, Dwi Putra
dc.date.accessioned2020-11-03T01:35:25Z
dc.date.available2020-11-03T01:35:25Z
dc.date.issued2020-06-15
dc.identifier.nim141710201091
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101566
dc.description.abstractDi Kabupaten Jember terdapat 16 daerah aliran sungai (DAS) yang masing-masing DAS memiliki Sub DAS serta anak-anak sungainya mengairi lahan-lahan pertanian di sekitarnya. Sub DAS Biting, Arjasa dan Baratan Kecil merupakan bagian dari DAS Bedadung. Beberapa tahun terakhir pada saat musim penghujan sering terjadi banjir dan tanah longsor pada wilayah-wilayah tertentu. Salah satu faktor penyebabnya adalah pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dan vegetasi tanaman ditebang, sehingga resapan air berkurang menyebabkan erosi dan peningkatan sedimentasi di aliran sungai. Oleh karena itu perlu adanya penelitian untuk mengetahui besarnya erosi pada lokasi studi. Metode USLE (Universal Soil Loss Equation) merupakan salah satu metode untuk memprediksi besarnya erosi dengan salah satu parameter yang digunakan adalah erodibilitas tanah (K). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya tingkat bahaya erosi (TBE) berdasarkan nilai erodibilitas tanah berdasarkan sifat tanah pada lapang saat ini (K1) dan sifat tanah berdasarkan peta tanah tahun 1960 (K2). Data input untuk penelitian ini adalah peta digital dan peta hasil pengukuran sifat tanah di lapang. Input data berdasarkan peta digital antara lain layer data hujan dari tahun 2004 sampai 2014, peta jenis tanah tahun 1960 dan peta berdasarkan pengukuran sifat tanah dilapang pada tahun 2018, peta tata guna lahan 2014, serta layer data DEM (Digital Elevation Model). Data tersebut digunakan untuk input data dalam perhitungan laju erosi berdasarkan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) yang terintegrasi dengan GIS. Hasil penelitian menunjukkan laju erosi di lokasi studi berdasarkan nilai erodibilitas (K1) dari pengukuran lapang pada berbagai kondisi penggunaan lahan tahun 2014 menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan erosi yang dihasilkan denggan penggunaan nilai erodibilitas (K2) dari peta tanah. Sehingga faktor erodibilitas (K) sangat berpengaruh pada besarnya laju erosi. Nilai tingkat bahaya erosi (TBE) menunjukkan kecenderungan yang sama dan berbanding lurus dengan hasil prediksi laju erosi. Pada Sub DAS Biting diperoleh kondisi tingkat bahaya erosi yang berat dari hasil analisa di lapang dan kondisi tingkat bahaya erosi yang sedang dengan menggunakan peta tanah. Pada Sub DAS Arjasa dan Baratan Kecil diperoleh kondisi tingkat bahaya erosi yang sangat berat dari hasil analisa di lapang dan memiliki tingkat bahaya erosi dalam kondisi berat dengan menggunakan peta tanah. Dengan demikian tindakan konservasi perlu dilakukan dilokasi studi. Tindakan konservasi yang dapat dilakukan pada lahan dengan tingkat bahaya erosi sedang yaitu pemilihan dan pengaturan pola tanam, penanaman penutup tanah, penggunaan sisa tanaman sebagai mulsa, pada lahan tingkat bahaya erosi berat dengan cara mengembangkan usaha tani tanaman tahunan (tanaman perkebunan atau tanaman industri), sedangkan pada lahan dengan tingkat bahaya erosi sangat berat dapat dilakukan tindakan reboisasi dengan menggunakan tanaman yang dapat mencegah erosi dan memiliki umur yang panjang, serta diutamakan tanaman keras yang memiliki nilai ekonomis yang dapat digunakan baik dari hasil kayunya atau hasil sampingan seperti buah, getah, akar dan minyak, misalnya pohon kemiri dan pohon cendana.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherJurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectTingkat Bahaya Erosien_US
dc.subjectSub DASen_US
dc.titleAnalisis Tingkat Bahaya Erosi pada Sub DAS Biting, Arjasa, dan Baratan Kecil Kabupaten Jemberen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record