Penambahan Enzim Protease Dari Tanaman Biduri (Calotropis Gigantea) Untuk Meningkatkan Mutu Organoleptik Kopi Robusta
Abstract
Biji kopi robusta yang diolah secara fermentasi dengan penambahan enzim
protease biduri diharapkan mampu memperbaiki citarasa kopi yang dihasilkan,
namun belum diketahui konsentrasi dan lama fermentasi yang tepat dalam
pengaplikasiannya. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
konsentrasi dan lama waktu yang tepat dalam pengolahan kopi robusta sehingga
didapat mutu sensori yang baik dan mild kafein.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan kombinasi
2 faktor (konsentrasi protease biduri 1, 3, 5% dan lama fermentasi 12, 24, 36 jam)
serta perlakuan kontrol sebagai pembanding yang masing-masing kombinasi
dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Adapun parameter yang diamati meliputi: (1)
mutu organoleptik (metode cup test) menggunakan panelis ahli yang terdiri atas
atribut fragrance/aroma, flavor, aftertaste, salt/acid, bbitter/sweet, mouthfeel/body,
balance, uniform cups, clean cup, overall; (2) senyawa volatil menggunakan GCMS dengan metode SPME; dan (3) kadar kafein.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari perlakukan
konsentrasi protease biduri dan lama hidrolisis terhadap semua parameter
pengamatan dari sampel bubuk kopi robusta yang meliputi sifat organoleptik,
komposisi senyawa volatil dan kadar kafein. Hasil final score yang ditentukan dari
atribut citarasa (fragrance/aroma, flavor, aftertaste, salt/acid, bitter/sweet,
mouthfeel/body, uniform cup, balance, clean cup, dan overall) menunjukkan bahwa
kopi robusta dengan perlakuan konsentrasi dan lama fermentasi memiliki nilai lebih
tinggi (> 80) dibanding nilai organopeltik kopi robusta kontrol (61,67). Nilai
tersebut menunjukkan bahwa semua sampel perlakuan termasuk ke dalam kategori
fine (nilai 80-90), dibanding dengan perlakuan kontrol yang termasuk ke dalam
kategori average (nilai 60-70). Sampel perlakuan dengan penambahan enzim
konsentrasi 1, 3, dan 5% selama 36 jam berturut-turut teridentifikasi sebanyak 43,
42, dan 42 senyawa volatil, sedangkan sampel kontrol yang teridentifikasi sebanyak
39 senyawa. Hal tersebut menandakan bahwa terdapat senyawa baru yang
teridentifikasi. Senyawa volatil yang teridentifikasi pada sampel bubuk kopi
robusta dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok, meliputi pyrazine, furan,
ketone, acid, alcohol, pyrrole, aldehyde, dan heterocyclic N.