Analisis Kelayakan Usaha Pengembangan Agroindustri Mie Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) (Studi Kasus DI Koperasi Anika Usaha, Desa Aengdake Bluto, Sumenep)
Abstract
Salah satu sumber daya berupa hasil laut yang memiliki potensi cukup besar
di Indonesia adalah rumput laut. Pemanfaatan rumput laut menjadi produk olahan
merupakan salah satu upaya peningkatan daya guna dan nilai tambah dari rumput
laut. Salah satunya dengan mengolah rumput laut jenis Eucheuma cottonii
menjadi produk mie rumput laut, seperti halnya yang dilakukan oleh Koperasi
Anika Usaha yang terletak di Desa Aengdake Bluto. Mie rumput laut memiliki
prospek yang baik di pasaran apabila dilihat dari permintaan yang selalu
meningkat, namun sebagai produk baru belum diketahui kelayakan usaha mie
rumput laut yang dijalankan oleh Koperasi Anika Usaha ini apabila
dikembangkan menjadi sebuah agroindustri di wilayah Sumenep. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha pengembangan
agroindustri mie rumput laut Koperasi Anika Usaha dari aspek bahan baku, aspek
pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi serta finansial, selain itu juga
mengetahui kepekaan usaha terhadap perubahan variabel yang dapat terjadi di
masa mendatang.
Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber. Data sekunder diperoleh dari
buku, jurnal, internet atau media lain yang mendukung penelitian ini. Analisis
yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif
dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang aspek bahan baku, aspek pasar
dan pemasaran, serta aspek teknis dan teknologi dalam usaha pembuatan mie
rumput laut. Analisis kuantitatif dilakukan untuk menganalisis kelayakan finansial menggunakan kriteria Break Event Point (BEP), Net Present Value (NPV),
Internal Rate of Return (IRR), Net B/C, Payback Period dan analisis sensitivitas.
Unit usaha pengolahan mie rumput laut yang dijalankan oleh Koperasi
Anika Usaha jika dilihat dari aspek bahan baku, aspek pasar dan pemasaran, aspek
teknis dan teknologi, serta aspek finansial dikatakan layak untuk dijalankan dan
dikembangkan. Hasil penilaian pada faktor Quantity, Quality, Timing dan Cost
dalam aspek bahan baku sudah mememuhi kriteria kelayakan. Aspek pasar dan
pemasaran menunjukkan bahwa semua potensi pasar seperti permintaan produk,
analisis pesaing dan tingkat kesukaan konsumen dapat dikatakan layak. Begitu
pula dari aspek teknis dan teknologi unit bisnis ini sudah memenuhi kriteria
kelayakan dari segi lokasi dan teknologi yang digunakan.
Perhitungan pada aspek finansial dari unit bisnis mie rumput laut ini yaitu
BEP (produksi) sebanyak 9.628 unit dan nilai BEP dalam rupiah adalah
Rp.48.139.935,- nilai NPV adalah Rp. 123.240.435,55,- nilai IRR 72,30%, nilai
dari Net B/C 1,31 dan waktu yang dibutuhkan dalam pengembalian modal (PBP)
adalah 1,539 tahun atau 1 tahun 6 bulan 17 hari. Analisis sensitivitas pada unit
bisnis ini dilakukan terhadap kenaikan biaya variabel dengan estimasi 15%, 35%
dan 55%, serta terhadap penurunan harga jual produk dengan estimasi sebesar
15%, 20% dan 25%. Perhitungan analisis sensitivitas menunjukkan variabel
penurunan harga jual produk lebih sensitif dibandingkan dengan kenaikan biaya
variabel atau biaya produksi