Show simple item record

dc.contributor.advisorLINDRIATI, Triana
dc.contributor.advisorFAUZI, Mukhammad
dc.contributor.authorSAKINAH
dc.date.accessioned2020-09-02T02:52:05Z
dc.date.available2020-09-02T02:52:05Z
dc.date.issued2019-07-30
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/100841
dc.description.abstractBuah naga merupakan buah yang banyak digemari oleh masyarakat karena memiliki khasiat dan manfaat serta nilai gizi yang cukup tinggi. Buah ini biasanya diolah menjadi jus, selai dan lain sebagainya, sedangkan pemanfaatan limbah kulit buah naga masih belum dimanfaatkan secara luas dan optimal. Kulit buah naga hanya terbatas dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk, pewarna alami dan pakan ternak sehingga perlu pengembangan lebih lanjut dalam memanfaatkan kulit buah naga. Limbah kulit buah naga memiliki potensi besar untuk produksi pektin yang memiliki manfaat sebagai komponen tambahan penting dalam industri pangan. Kandungan pektin pada kulit buah naga sekitar ±10,8. Pektin diperoleh melalui metode ekstraksi. Ekstraksi pektin biasanya menggunakan metode konvensional, namun terdapat juga metode ekstraksi yang belum banyak dikembangkan seperti metode sonikasi. Metode sonikasi tersebut dapat mempercepat ekstraksi pektin dengan menggunakan gelombang ultrasonik. Proses ektrsaksi dipengaruhi oleh jumlah konsentrasi pelarut dan lama waktu ekstraksi yang sesuai untuk menghasilkan rendemen pektin yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pektin kulit buah naga dengan variasi konsentrasi pelarut asam asetat dan lama waktu ekstraksi terhadap kualitas pektin kulit buah naga yang dihasilkan dari metode sonikasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan dengan tahapan pembuatan serbuk pektin kulit buah naga. Rancangan percobaan adalah rancangan dua faktor yaitu konsentrasi pelarut (A) dan lama waktu ekstraksi (B), konsentrasi yang digunakan pada faktor A1=0,1 N dan A2=0,2 N sedangkan faktor B1=30 menit; B2=60 menit; B3=90 menit. Ekstraksi dengan metode konvensional dengan konsentrasi 0,1 N pada suhu ruang selama 24 jam digunakan sebagai kontrol sesuai dengan penelitian Ramdja et al. (2011). Analisis sebagai kontrol sesuai dengan penelitian Ramdja et al. (2011). Analisis varian rancangan percobaan dilakukan untuk mengetahui perbedaan perlakuan metode sonikasi (ultrasonik) terhadap kontrol (metode konvensional). Kulit buah naga dihancurkan dan diekstraksi sesuai perlakuan, disaring sampai menghasilkan filtrat. Filtrat yang diperoleh diendapakan dan disaring kembali serta dicuci dengan etanol 96% sampai menghasilkan pektin. Pektin yang diperoleh diuji fisik (rendemen, derajat putih, dan viskositas) dan kimia (berat ekivalen, kadar metoksil, kadar galakturonat, dan derajat esterifikasi). Data hasil penelitian yang diperoleh akan dilakukan analisa secara statistik menggunakan Microsoft Excel. Data tersebut disajikan dalam bentuk gambar atau grafik yang dianalisa secara deskriptif dan dibandingkan dengan jurnal, studi literature dan buku. Hasil penelitian pektin kulit buah naga variasi konsentrasi pelarut asam asetat dan lama waktu ekstraksi metode sonikasi menunjukkan rendemen pektin kulit buah naga berkisar antara 0,90-2,13%, warna berkisar 49,10–57,49, vikositas berkisar 0,139- 0,854 g.s/cm, berat ekivalen berkisar 2441,59-4570,89 mg, kadar metoksil berkisar 4,49-6,06%, kadar galakturonat berkisar 94,10%-207,62% dan derajat esterifikasi pektin berkisar 22,34-27,40%.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherJurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jemberen_US
dc.relation.ispartofseries151710101012;
dc.subjectMetode Sonikasien_US
dc.subjectEkstraksi Pektinen_US
dc.subjectKulit Buah Nagaen_US
dc.subjectBuah Nagaen_US
dc.titlePenggunaan Metode Sonikasi Dalam Ekstraksi Pektin Kulit Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus) Dengan Konsentrasi Pelarut Asam Asetat Dan Lama Waktu Ekstraksien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi171010


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record