Peramalan Permintaan Produk Olahan Kopi pada Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Bagian Unit Usaha Lain (UUL) Kabupaten Jember menggunakan Jaringan Saraf Tiruan (JST)
Abstract
Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan unggul di Indonesia
khusunya Jember. Tahun 2017 data produksi kopi di Indonesia mencapai 637.000
ton/ha dengan luas anam sebesar 1,233 juta ha. Jember merupakan salah satu
wilayah penghasil kopi tersebar di Jawa Timur dengan luas area lahan 18.230 ha
dengan hasil produksi kopi sebesar 10.863 ton (Badan Pusat Statistik Jawa Timur,
2018)
Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember merupakan salah
satu perusahaan daerah di Jember yang bergerak pada bidang usaha perkebunan,
dengan salah satu komoditinya yaitu kopi. Perusahaan memproduksi produk
olahan kopi yaitu kopi bubuk dan kopi sangrai. Jumlah produksi perusahaan
ditentukan berdasarkan jumlah permintaan pasar. Permintaan pasar selama ini
bersifat fluktuatif sehingga jumlah produksi sering tidak sesuai dengan jumlah
peramalan.
Permintaan pasar yang selalu berubah menyebabkan permasalahan bagi
perusahaan. Terdapat ketidaksesuain rencana produksi perusahaan dengan jumlah
permintaan konsumen. Bulan Februari 2018 perusahaan memiliki stok sebanyak
28 kg, sedangkan produksi pada bulan Maret 2018 sebesar 2.963 kg dengan
permintaan sebanyak 1.259 kg. Akibatnya jumlah stok menjadi bertambah dan
akan berakibat pada penambahan biaya penyimpanan.
Perusahaan perlu melakukan peramalan secara tepat untuk mengurangi
kerugian yang dihasilkan. Metode yang dapat digunakan untuk meramalkan
permintaan yaitu menggunakan Jaringan Saraf Tiruan (JST) dan Double
Exponential Smoothing (DES) dari Brown. JST merupakan sistem yang
menyerupai kemampuan manusia dalam melakukan sistem pembelajaran. Metode
DES Brown banyak digunakan untuk jenis data yang bersifat linear dengan
menggunakan estimasi dari pendekatan nilai rata-rata pada akhir sebuah periode.
Hasil penelitian menunjukkan peramalan menggunakan metode JST
mampu memprediksi jumlah permintaan lebih tepat dibandingkan hasil ramalan
perusahaan dan metode DES Brown. Hasil ramalan menggunakan model jaringan
terbaik yaitu dengan parameter Mean Square Error (MSE) 0,01. Fungsi aktivasi
yang digunakan sigmoid biner untuk lapisan input menuju lapisan tersembunyi,
dan fungsi aktivasi linear untuk menghasilkan nilai keluaran. Nilai Mean Absolute
Percetage Error (MAPE) yang dihasilkan sebesar 10,816%. Hasil ramalan yang
perusahaan menggunakan JST bulan Juli 2018 – Juni 2019 berturut-turut adalah
3.885 kg, 3.885 kg, 4.038 kg, 4.038 kg, 4.276 kg, 3.845 kg, 3.905 kg, 3.771 kg,
3.621 kg, 2.757 kg, 3.474 kg dan 2.802 kg.