dc.description.abstract | Penanganan pasca panen buah belimbing yang kurang baik akan menyebabkan kualitas buah belimbing turun. Penanganan pasca panen di Indonesia umumnya masih dilakukan secara manual berdampak pada lamanya waktu pemutuan dan penilaian yang bersifat subjektif. Oleh karena itu, diperlukan suatu tekhnologi atau metode pengukuran non destruktif agar pemutuan buah belimbing dapat seragam yaitu dengan menggunakan digital image processing (pengolahan citra) dan jaringan syaraf tiruan (JST). Pengolahan citra mempunyai kemampuan yang lebih peka, tepat, dan obyektif dari pada kemampuan visual manusia. Dengan penggabungan kedua metode tersebut diharapkan hasil dari pemutuan lebih baik dan lebih seragam.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah program pemutuan buah belimbing manis yang lebih baik menggunakan pengolahan citra digital berbasis jaringan syaraf tiruan. Penelitian dilakukan di laboratorium Intrumentasi, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember pada bulan September 2018 sampai Februari 2019. Jumlah sampel sebanyak 200 buah terdiri dari mutu A, B, C, dan Reject yang dimutukan secara manual terlebih dahulu.
Tahapan penelitian terbagai atas penelitian awal yakni image aquisition, pengambilan citra buah dengan kamera CCD, penentuan variabel citra, dan pembuatan program pengolahan citra. Di lanjutkan dengan penelitian utama yakni, pengolahan data variabel citra, penentuan input JST untuk pembuatan variasi arsitektur, training semua variasi arsiktektur, simulasi data testing dan propagasi maju, pemilihan arsitektur terbaik, integrasi model JST dengan program pengolahan citra, validasi program pemutuan, serta pembuatan confusion matrix.
Berdasarkan confusion matrix dan hasil validasi, program pemutuan buah belimbing manis menunjukkan tingkat akurasi total sebesar 85% . Variasi terbaik menggunakan 10 node hidden layer dan 7 input variabel (tanpa lebar) | en_US |