Show simple item record

dc.contributor.advisorWIBOWO, Yul
dc.contributor.advisorNAFI, Ahmad
dc.contributor.authorJAWARA, Rizqi Ridha
dc.date.accessioned2020-08-22T04:52:01Z
dc.date.available2020-08-22T04:52:01Z
dc.date.issued2019-01-03
dc.identifier.nimNIM 131710101099
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/100589
dc.description.abstractPermintaan akan rumput laut di dunia semakin tinggi didominasi oleh jenis rumput laut E. Cottonii yang merupakan bahan baku untuk membuat produk karagenan yang banyak digunakan dalam produk pangan, obat-obatan dan industri lainnya. Bahan baku pembuatan karagenan murni atau Refined Carrageenan yaitu ATC (Alkali Treated Cottonii) yang didapatkan dengan melakukan pengolahan rumput laut menggunakan larutan alkali. Kualitas ATC dapat dipengaruhi oleh jenis rumput laut yang digunakan, kondisi perairan dan beberapa faktor seperti proses pembudidayaan, pemanenan dan penanganan pascapanen. Salah satu daerah potensi untuk mengembangkan budidaya rumput laut di Jawa Timur adalah wilayah pesisir Kabupaten Sumenep. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sumenep tidak hanya menggunakan bibit lokal karena kualitasnya menurun dan rentan terkena penyakit. Sehingga pemerintah Kabupaten Sumenep memilih bibit non lokal dari Kabuaten Lampung yang memiliki standar yang baik untuk tanaman rumput lautnya. Pembudidayaan bibit lokal dan non lokal yang ditanam di peraiaran Kabupaten Sumenep ini merupakan langkah baru dan belum diketahui bagaimana kualitas produk ATC yang dihasilkan. Sehingga tujuan penelitian ini perlu dipelajari bagaimana pengaruh dari perbedaan jenis bibit dan umur pemanenan terhadap kualitas ATC yang dihasilkan. Pembuatan ATC dilakukan dengan mengkombinasikan perlakuan jenis bibit rumput laut Lokal Sumenep dan Kultur Lampung dengan tingkat umur panen 40 hari, 45 hari dan 50 hari. Rumput laut yang telah di panen dikeringkan lalu dilakukan perebusan menggunakan Alkali jenis KOH dengan konsentrasi 8% dan dipotong-potong lalu dikeringkan untuk dijadikan ATC chips. Pengamatan ix yang dilakukan pada ATC chips meliputi kadar abu, kadar air, kadar sulfat dan kekuatan gel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan jenis bibit dan umur panen berpengaruh terhadap hasil ATC yang dihasilkan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh perlakuan terbaik yaitu jenis bibit Lokal Sumenep dengan umur panen rumput laut yaitu 40 hari setelah tanam dengan nilai kadar abu 13.27%, kadar air 13.79%, kadar sulfat 1.17% dan kekuatan gel sebesar 1,372.74 gf/cm2.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectAlkali Treated Cottoniien_US
dc.subjectRumput Laut (Euchema cottonii)en_US
dc.titleKarakterisasi Mutu Alkali Treated Cottonii Dengan Variasi Bibit Rumput Laut (Euchema cottonii) dan Umur Panenen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiTEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
dc.identifier.kodeprodi1710101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record