Sifat Enjiniring Tepung Rebung Hasil Pengeringan Foam Mat Menggunakan Oven Microwave
Abstract
Rebung merupakan jenis kuncup bambu yang berasal dari akar bambu.
Rebung memiliki kandungan air cukup tinggi sehingga mudah sekali mengalami
kerusakan. Oleh karena itu, diperlukan penanganan lebih lanjut salah satunya
pembuatan tepung rebung. Inovasi dalam membuat tepung rebung yaitu
menciptakan produk lain dari rebung dan mempunyai daya simpan yang lama
serta memberikan nilai tambah pada rebung. Proses pembuatan tepung rebung
dilakukan melalui proses pengeringan salah satunya ialah pengeringan foam mat
drying menggunakan oven microwave. Metode pengeringan ini menggunakan
busa (foam) dengan memberikan zat pengembang yang dikocok terlebih dahulu
agar menciptakan busa sehingga membantu proses pengeringan lebih cepat.
Tujuan penelitian ini adalah [1] menentukan sifat enjiniring tepung rebung yang
meliputi warna, distribusi ukuran, densitas curah, daya serap air, dan daya serap
minyak, [2] mengevaluasi pengaruh variasi penggunaan daya oven microwave dan
proporsi foaming agent terhadap mutu tepung rebung.
Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan
acak lengkap pada dua variable percobaan yaitu daya oven microwave dengan
daya 740, 480, 400 W dan foaming agent 1, 2, 4 % terhadap sifat enjiniring
tepung rebung menggunakan foam mat drying. Berdasarkan pengukuran sifat
enjiniring tepung rebung metode foam mat dari hasil penelitian ini yaitu nilai L
sebesar 68,7-70,8, nilai a sebesar 4,8-6,2, nilai b sebesar 28,9-30,3, tingkat
keputihan (WI) sebesar 56,3-57,9, FM sebesar 1,53-1,89, D sebesar 0,30-0,39
mm, densitas curah sebesar 0,42-0,52 g/cm3
, daya serap air sebesar 4,008-5,587
ml/g, dan daya serap minyak sebesar 1,331-1,717ml/g. Daya microwave
mempengaruhi sifat enjiniring pada warna (L, WI), nilai FM, densitas curah, daya
serap air, dan daya serap minyak. Sedangkan ovalet sebagai foaming agent hanya
mempengaruhi nilai a, nilai b, daya serap air dan daya serap minyak yang tidak
terlalu signifikan.