dc.description.abstract | Kebutuhan energi dunia akan terus meningkat. Untuk mengatasi itu diperlukan inovasi yang terbarukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu briket. Briket merupakan bahan bakar padat yang berasal dari biomassa limbah pertanian atau industri yang dikeraskan dan proses kemudian diolah menjadi bahan arang keras dengan bentuk tertentu. Dengan memanfaatkan limbah pertanian, limbah pertanian dapat diolah menjadi briket, contohnya ampas tebu dan tempurung kelapa. Penelitian ditujukan untuk mengetahui karakteristik briket campuran ampas tebu dan tempurung kelapa dan telah dilaksanakan di Laboratorium Intrumentasi Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember dan Laboratorium Terbarukan Politeknik Negeri Jember. Bahan penyusun briket yang digunakan adalah arang ampas tebu : arang tempurung kelapa (100g : 100g) sebagai perlakuan 1, arang ampas tebu : arang tempurung kelapa (100g : 200g) sebagai perlakuan 2, arang ampas tebu : arang tempurung kelapa (100g : 300g) sebagai perlakuan 3, arang ampas tebu : arang tempurung kelapa (100g : 400g) sebagai perlakuan 4. Penelitian karakteristik briket ini meliputi kadar air, laju pembakaran, kadar abu, nilai kalor, dan suhu pembakaran briket. Hasil uji yang didapat selanjutnya dianalisis dengan menggunakan ANOVA. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diketahui nilai kadar air briket sebesar P1 = 8.18%, P2 = 8.23%, P3 = 8.40%, dan P4 = 8.51%. Nilai kadar abu sebesar P1 = 5.20%, P2 = 5.43%, P3 = 5.73%, dan P4 = 5.76%. Laju pembakaran P1 = 0.023 g/s, P2 = 0,021 g/s, P3 = 0,019 g/s, P4 = 0,018 g/s. Suhu pembakaran dan lama pembakaran briket P1= 220 menit dengan suhu tertinggi 256 °C, P2= 240 menit dengan suhu tertinggi 428°C , P3= 270 menit dengan suhu tertinggi 512°C dan P4 = 365 menit dengan suhu tertinggi 542°C. Nilai kalor P1 = 4618.59 kal/g, P2 = 5231.71 kal/g, P3 = 5533.90 kal/g, P4 = 6631.99 kal/g. Komposisi terbaik pada pembuatan briket terdapat pada perlakuan P4 (laju pembakaran terlama, suhu pembakaran tertinggi dan nilai kalor tertinggi). | en_US |