Show simple item record

dc.contributor.advisorHARSONO, Soni Sisbudi
dc.contributor.advisorAHMAD, Hamid
dc.contributor.authorFIRMANYAH, Amry Teguh
dc.date.accessioned2019-11-26T06:27:08Z
dc.date.available2019-11-26T06:27:08Z
dc.identifier.nimNIM121710201107
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/96073
dc.description.abstractPT Perkebunan Nusantara XII Kebun Kalitelepak Banyuwangi merupakan salah satu perkebunan yang berada di Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi dengan total luas lahan kebun sebesar 1.765,64 Ha. Sehubungan dengan adanya pembangunan pabrik gula di Kebun Kalirejo Glenmore, maka sebagian tanaman kakao di kebun Kalitelepak dikonversi menjadi tanaman tebu. Berdasarkan kalkulasi tahun 2015, tanaman tebu yang diproses di PG Glenmore terhitung lebih menguntungkan. Berbagai penggunaan alat pengolahan tanah seperti bajak singkal, bajak piringan, garu piringan dan bajak pemalir mempunyai perbedaan dari segi kedalaman pengolahan tanah, porositas tanah dan kinerja pengolahan tanah. Oleh sebab itu, diperlukan pengkajian tentang dampak berbagai variasi dan kombinasi penggunaan alat bajak terhadap kedalaman, porositas tanah, kinerja pengolahan tanah dan pertumbuhan akar tanaman tebu. Data yang diperoleh dapat digunakan sebagai rujukan pada proses pengolahan tanah agar mendapatkan pola yang sesuai untuk tanaman tebu di Kebun Kalitelepak. Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Traktor John Deere Seri 6100, Bajak singkal (Moldboard plow), Bajak piringan (Offset disk plow), Garu piringan (Offset harrow disk plow), Bajak pemalir (Middlebreaker plow), Pisau, Ring Sample, Rol meter, Cangkul, Bahan bakar solar. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah kedalaman pengolahan tanah, porositas tanah, kadar air tanah, kinerja pengolahan tanah dan analisis pertumbuhan akar tanaman tebu. Pengaruh kadar air tanah mempengaruhi tingkat keremahan hasil pengolahan tanah. Kadar air tanah dibawah 0,25 cm3 dapat mengakibatkan tanah menjadi keras, sehingga tingkat porositas dibawah 40%. Pengolahan tanah dikadar air lebih dari 0,6 cm3 dapat mengakibatkan tanah menjadi lengket pada mata bajak, sehingga mengganggu proses pengolahan tanah dan menurunkan nilai porositas tanah. Seluruh perlakuan pengolahan tanah ketiga (akhir pengolahan tanah) menghasilkan kedalaman pengolahan tanah yang serupa sedalam 55 cm. Perlakuan dua menghasilkan porositas tanah lebih tinggi sebesar 51,69% pada pengolahan tanah ketiga (pengolahan tanah akhir). Perlakuan dua terefektif dari segi hasil pertumbuhan akar tunas yang lebih banyak dan mampu bekerja pada kadar air tanah yang basah sampai 0,5 cm3. Kedalaman olah tanah 55 cm dan porositas tanah 51,69% di perlakuan dua menghasilkan volume tanah remah yang banyak sehingga mampu menghasilkan jumlah akar terbanyak sampai 138 akar tunas.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries121710201107;
dc.subjectTANAMAN TEBUen_US
dc.subjectPENGOLAHAN TANAHen_US
dc.titleEFEKTIVITAS PENGOLAHAN TANAH TANAMAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII KEBUN KALITELEPAK BANYUWANGIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record