Show simple item record

dc.contributor.authorRIENDESTYA, CLAUDIA AYU
dc.date.accessioned2019-11-26T03:53:33Z
dc.date.available2019-11-26T03:53:33Z
dc.identifier.nim131710101042
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/95866
dc.description.abstractTakokak merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai sayuran. Takokak mengandung metabolit, seperti polifenol dan flavonoid pada ekstrak kulit buah takokak, berkaitan erat dengan efektivitas penghambatan bakteri. Selain itu buah takokak juga mengandung beberapa komponen asam fenolat dan akaloid dimana kandungan alkaloid dan flavonoid dalam suatu bahan berperan sebagai penghambat pertumbuhan bakteri patogen. Sediaan dalam bentuk ekstrak memiliki kelemahan diantaranya sulit larut dalam air, memiliki waktu simpan yang pendek dan rentan terhadap kerusakan. Salah satu upaya untuk meningkatkan umur simpan dan mencegah kerusakan ekstrak adalah dengan cara enkapsulasi. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap yaitu pembuatan bubuk ekstrak buah takokak, mikoenkapsulasi ekstrak buah takokak, karakterisasi ekstrak dan mikroenkapsulasi ekstrak buah takokak (rendemen, warna, total polifenol), dan pengujian aktivitas antioksidan dan antibakteri. Rancangan percobaan adalah rancangan satu faktor dengan tiga taraf. Faktor perlakuan adalah variasi persentase penambahan maltodekstrin yang digunakan dalam proses enkapsulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah takokak terenkapsulasi berpotensi sebagai antibakteri pada gram positif dan negatif. Nilai efisiensi enkapsulasi ekstrak buah takokak berkisar antara 12,76-24,23% .Zona hambat terbesar adalah sebesar 13,67 mm yaitu pada sampel ekstrak buah takokak, sedangkan untuk sampel ekstrak buah takokak terenkapsulasi, semakin tinggi konsentrasi maltodekstrin maka diameter hambat semakin kecil. Ekstrak buah takokak terenkapsulasi lebih efektif untuk menghabat pertumbuhan bakteri gram positif (Bacillus subtilis) dibandingkan bakteri gram negatif (Escherichia coli). Nilai IC50 perlakuan ekstrak sebesar 6,88 mg/ml, perlakuan E5 (5% maltodekstrin dan 85% aquades) sebesar 7,92 mg/ml, perlakuan E10 (10% maltodekstrin dan 80% aquades) sebesar 9,82 mg/ml, sedangkan untuk perlakuan E15 (15% maltodekstrin dan 75% aquades) sebesar 10,88 mg/ml pada bakteri B. subtilis, sedangkan pada bakteri E. coli tidak dapat ditentukan nilai IC50. Perlakuan terbaik untuk ekstrak buah takokak terenkapsulasi adalah pada sampel E5 (Maltodekstrin 5%, aquades 85%) dengan nilai antioksidan dan antibakteri tertinggi (zona hambat 13,67 mm dan 4,89 mm) dibandingkan dengan sampel E10 dan E15.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectBuah Takokak (Solanum torvum Swartz)en_US
dc.subjectTerenkapsulasien_US
dc.subjectAntibakterien_US
dc.titlePOTENSI EKSTRAK BUAH TAKOKAK (Solanum torvum Swartz) TERENKAPSULASI SEBAGAI ANTIBAKTERIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record