• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    APLIKASI METODE AMALGAMASI DENGAN PENAMBAHAN DAUN BAMBU PADA SAMPEL LUMPUR BEKAS PENGOLAHAN PENAMBANG EMAS TRADISIONAL BANYUWANGI

    Thumbnail
    View/Open
    Melly Fuadah_1.pdf (759.4Kb)
    Date
    2013-12-17
    Author
    Melly Fuadah
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    RINGKASAN Aplikasi Metode Amalgamasi dengan Penambahan Daun Bambu pada Sampel Lumpur Bekas Pengolahan Penambang Emas Tradisional Banyuwangi; Melly Fuadah, 071810301086; 2013: 73 halaman; Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Emas ditemukan di bumi dalam bentuk logam (native) yang terdapat di dalam retakan-retakan batuan kuarsa dan dalam bentuk mineral. Industri emas diperoleh dengan cara mengisolasinya dari batuan bijih emas. Menurut (Greenwood, 1989), batuan bijih emas yang layak untuk dieksploitasi sebagai industri tambang emas, kandungan emasnya sekitar 25 g/ton. Metode isolasi emas yang saat ini banyak digunakan untuk keperluan eksploitasi emas skala industri adalah metode sianida dan metode amalgamasi (Hiskey, 1985 dan Lee, 1994). Namun demikian, kedua metode tersebut memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan metode sianida adalah proses berjalan sangat lambat, dan menggunakan natrium sianida yang sangat beracun (Parkes dan Phil, 1961). Metode amalgamasi, yaitu proses pengikatan logam emas dari bijih tersebut dengan menggunakan merkuri (Hg) dalam tabung yang disebut sebagai gelundung (amalgamator). Penelitian ini dilakukan karena upaya penanganan tingkat perolehan emas pada sampel lumpur yang kurang maksimal perlu dilakukan pengembangan pemisahan emas dengan menggunakan metode amalgamasi yaitu penambahan tanaman daun bambu didalam gelundung (amalgamator) tersebut sabagai bahan aditif untuk mengurangi tingkat perolehan emas yang hilang. Metode yang digunakan adalah metode amalgamasi secara langsung dan tidak langsung tanpa penambahan daun bambu dan menggunakan penambahan daun bambu. Tujuan dari penelitian tersebut untuk mengetahui tingkat perolehan emas pada sampel lumpur vii dengan proses amalgamasi secara langsung dan tidak langsung tanpa penambahan daun bambu dan penambahan daun bambu, membandingkan tingkat perolehan amalgamasi yang diperoleh dengan penambahan daun bambu dan tanpa penambahan daun bambu secara langsung dan tidak langsung, menentukan efektifitas penggunaan gelundung (amalgamator) untuk ekstraksi emas secara amalgamasi serta memanfaatkan nilai ekonomis dari sampel lumpur. Berdasarkan hasil analisis terdapat perbedaan kadar emas yang diperoleh amalgamasi secara langsung dan tidak langsung tanpa penambahan daun bambu maupun dengan penambahan daun bambu. Kadar emas optimum yang diperoleh amalgamasi langsung tanpa penambahan daun bambu sebesar 1,5 ppm dan kadar emas pada sampel lumpur 10 kg saat proses amalgamasi sebesar 0,0435 gram, sedangkan kadar emas optimum amalgamasi tidak langsung tanpa penambahan daun bambu sebesar 3,18 ppm kadar emas pada sampel lumpur 10 kg saat proses amalgamasi sebesar 0,09031 gram. Kadar emas optimum amalgamasi langsung dengan penambahan daun bambu sebesar 4,12 ppm dan kadar emas pada sampel lumpur 10 kg saat proses amalgamasi sebesar 0,1154 gram sedangkan kadar emas optimum amalgamasi tidak langsung dengan penambahan daun bambu sebesar 4,49 ppm dan kadar emas pada sampel lumpur 10 kg saat proses amalgamasi sebesar 0,1347 gram. Hasil uji t perolehan kadar emas amalgamasi langsung dan tidak langsung tanpa penambahan daun bambu dan dengan penambahan daun bambu menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal tersebut disebabkan adanya penambahan daun bambu pada proses amalgamasi. Daun bambu ini berfungsi sebagai bahan aditif dimana terjadi interaksi dengan logam emas saat amalgamasi berlangsung, sehingga amalgam bisa menyerap daun bambu. Amalgamasi yang paling bagus terdapat pada amalgamasi tidak langsung dengan penambahan daun bambu. Sehingga dalam aplikasi di lapangan metode yang lebih baik menggunakan metode tidak langsung dengan penambahan daun bambu.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9531
    Collections
    • UT-Faculty of Mathematics and Natural Sciences [3435]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository