• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Counter Hegemoni Dalam Naskah Drama Sidang Susila Karya Agus Noor

    Thumbnail
    View/Open
    Ach. Zaini Dahlan-140210402069_.pdf (1.223Mb)
    Date
    2018-07
    Author
    DAHLAN, Ach. Zaini
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pemahaman tentang counter hegemoni memberikan gambaran suatu konsep perlawanan terhadap sebuah konsep hegemoni yang sedang berkuasa. Peneliti tertarik meneliti tentang konsepsi perlawanan terhadap hegemoni yang membuka ruang pemikiran untuk memperbaiki sistem dan tatanan hukum yang ada di Indonesia. Ide konsepsi perlawanan tersebut, dituangkan oleh Agus Noor ke dalam sebuah naskah drama komedi satir yang berjudul Sidang Susila. Pengarang, menceritakan kekonyolan para penegak hukum dalam menjalankan Undang-undang Susila yang sedang dibicarakan oleh masyarakat. Counter hegemoni yang mengambarkan hukum sebagai kekuatan hegemoni, dilawan menggunakan ideologi dan wacana perlawanan. Berdasarkan pemaparan tersebut, rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu: 1) bagaimanakah bentuk ideologi tandingan dalam naskah drama Sidang Susila karya Agus Noor?, 2) bagaimanakah bentuk wacana perlawanan dalam naskah Drama Sidang Susila karya Agus Noor?. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian kualitatif. Sumber Data dalam penelitian ini adalah naskah drama Sidang Susila. Data dalam penelitian ini adalah kata, kalimat, frasa maupun paragraf yang mengandung maksud Counter hegemoni. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan cara membaca data, reduksi data lalu penyajian data. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai instrumen utama, tabel pengumpul data dan tabel analisis data. Prosedur penelitian pada penelitian ini terdiri atas tiga tahap yakni, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian. Hasil dan pembahasan penelitian ini, Pertama, ideologi-ideologi Otoritarianisme, Feodalisme, Sosialisme, Legalisme, Humanisme Universal dan Liberalisme. Ideologiideologi tersebut, berelasi satu sama lain membentuk sebuah Formasi. Sebagai ideologi dominan, Otoritarianisme berelasi dengan ideologi Sosialisme dan Legalisme, menciptakan formasi dasar hegemoni yang kuat karena ketiga ideologi tersebut merupakan pondasi ideologi politik yang ada di masyarakat yang dapat digunakan sebagai dasar hegemoni suatu kelas atau kelompok masyarakat. Ideologi-idelogi tersebut diwakili oleh tokoh Hakim, Jaksa, dan Petugas Kepala yang memiliki fungsionaris tertinggi dalam masyarakat hukum. Kedua, ideologi tandingan dalam naskah drama Sidang Susila, diserukan oleh pemilik paham Humanisme yang diwakili oleh tokoh Pembela dan Susila Parna. Ideologi Humanisme berelasi dengan ideologi Liberalisme yang diwakili oleh tokoh Mira, dan Legalisme yang dianut oleh Pembela. Ketiga ideologi tersebut membentuk sebuah basis perlawanan guna menandingi ideologi dominan yang sedang berkuasa, yakni basis ideologi Otoritarianisme. Basis kekuatan tandingan ketiga ideologi tersebut memberikan perlawanan terhadap ideologi dominan yang sedang berkuasa. Ketiga, wacana perlawanan, yang meliputi pers sebagai medium perlawanan, organisasi massa sebagai wadah pergerakan massa dalam menentang dan melawan terhadap lahirnya RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi, pers menjadi alat untuk melawan kekuasaan dengan pemberitaan dan penyebaran poster-poster kepahlawanan guna mengerahkan massa, di sisi lain, organisasi massa sebagai wadah pergerakan memberikan sumbangsih dalam hal menggalang pergerakan massa guna memberikan perlawanan baik secara diam-diam (geriliyawan) dan terang-terangan (demontrasi dan pembentukan organisasi massa) yang didukung oleh GAM dan OPM sebagai organisasi massa. Bahasa sebagai alat komunikasi yang menyampaikan makna dan maksud perlawanan secara halus melalui wacana perlawanan dan teknik sugestinya, yang dilakukan oleh tokoh Susila Parna, Petugas 1 dan Mira.
    URI
    http://repository.unej.ac.id//handle/123456789/94445
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [13114]

    UPT-Teknologi Informasi dan Komunikasi copyright © 2021  Perpustakaan Universitas Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    Repository Universitas Jember
    Repository Institut Pertanian Bogor
    Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPT-Teknologi Informasi dan Komunikasi copyright © 2021  Perpustakaan Universitas Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    Repository Universitas Jember
    Repository Institut Pertanian Bogor
    Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta