Show simple item record

dc.contributor.advisorNOVITA, Elida
dc.contributor.advisorINDARTO
dc.contributor.authorNURDIANSYAH, Andry
dc.date.accessioned2015-12-01T03:29:51Z
dc.date.available2015-12-01T03:29:51Z
dc.date.issued2015-12-01
dc.identifier.nim101710201021
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65339
dc.description.abstractTaman Nasional Baluran (TNB) merupakan salah satu Taman Nasional yang menjadi habitat dari banteng. Banteng dibaluran pada akhir-akhir ini sangat sulit dijumpai dan dikatakan jumlahnya menurun drastis. TNB menyediakan sumber pakan, sumber air, mineral dan kebutuhan sosial. Akan tetapi, temuantemuan lapangan dari pengelola kawasan menunjukan terjadi tekanan terhadap banteng dari perubahan habitatnya. Perubahan habitat banteng mengakibatkan jumlah populasi banteng menurun drastis di habitatnya. Aplikasi SIG digunakan dalam pembuatan data-data raster yang digunakan untuk menentukan lokasi paling sesuai dari habitat banteng di TNB. Raster ketinggian di bagi menjadi 13 kelas, kelerengan 6 kelas, sumber air 6 kelas, dan tutupan lahan 15 kelas. Dari setiap kelas mempunyai nilai (skor) yang menjadi acuan untuk menetapkan nilai kesesuaian habitat untuk banteng. SRTM DEM digunakan untuk membuat peta raster ketinggian dan kelerengan. Jarak dari sumber air dan tutupan lahan didapatkan dari TNB. Terdapat empat layer (peta tematik) yang dijadikan sebagai indikator kesesuaian habitat untuk banteng, yaitu letak ketinggian, kelerengan, tutupan lahan dan sumber air. Terdapat 44 titik perjumpaan banteng di TNB, tetapi untuk jumlah pasti populasi banteng sampai sekarang belum bisa dipastikan. Dengan menggunakan empat peta tematik yaitu : peta ketinggian (elevasi), kelerengan (slope), peta jarak dengan sungai dan tutupan lahan didapatkan peta kesesuaian habitat banteng dengan skor antara 13-40. Peta kesesuaian habitat banteng di TNB mempunyai tiga kelas dengan masing-masing mempunyai interval skor 13-22, 22-31 dan 31- 40. Titik perjumpaan banteng Baluran (44 titik) masing-masing terdapat pada skor : 29 (1 titik), skor 30 (6 titik), 31 (4 titik), 32 (6 titik), 33 (8 titik), 34 (8 titik), 35 (5 titik), 36 (4 titik) dan 37 (2 titik).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectINFORMASI GEOGRAFISen_US
dc.subjectPEMETAANen_US
dc.subjectHABITAT BANTENGen_US
dc.titleAPLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN KESESUAIAN HABITAT BANTENG (Studi Kasus di Taman Nasional Baluran)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record