HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN NYERI PASIEN GOUT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALISAT KABUPATEN JEMBER
Abstract
Penyakit gout adalah salah satu contoh penyakit degeneratif yang sangat
mengganggu kualitas hidup seseorang. Jumlah pasien gout cenderung meningkat dan
kebanyakan tergolong pada kelompok usia produktif. Secara tidak langsung, penyakit
ini akan berdampak pada penurunan produktivitas kerja. Jenis dan jumlah makanan
yang dikonsumsi menjadi salah satu penyebab seseorang terkena gout. Ada beberapa
kondisi yang dapat memicu kekambuhan gout, salah satunya yaitu kebiasaan
mengkonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi. Pengaturan makanan
merupakan hal yang sangat penting karena pasien dengan penyakit gout harus
mengkonsumsi makanan dengan kandungan purin rendah. Jika pola makan tidak
diubah, maka kadar asam urat dalam darah yang berlebihan akan menumpuk menjadi
kristal asam urat. Pada tingkat yang lebih parah, timbunan kristal akan menyebabkan
purin mengendap pada persendian. Endapan purin akan menimbulkan batu karang
(tofus) dan radang jika dipicu oleh benturan, suhu dingin, atau stress. Jika sendi
bergerak, kristal-kristal yang berada di dalam pembuluh darah saling bergesekan dan
menimbulkan rasa nyeri.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode
observasional analitik dan pendekatan cross sectional dengan sampel yang terdiri dari
36 responden. Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling dengan
alat pengumpul data berupa kuesioner pola makan dan frekuensi kekambuhan nyeri.
Analisa data menggunakan uji chi square dan didapatkan nilai P value= 0,017
(α=0,05) yang berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara pola makan dengan frekuensi kekambuhan nyeri pasien gout.
Parameter kekuatan hubungan yang digunakan adalah OR (odds ratio), yaitu sebesar
6,875 yang dapat diartikan bahwa seseorang yang memiliki pola makan buruk
mempunyai peluang 6,8 kali lebih besar untuk sering mengalami kekambuhan nyeri
gout dibandingkan dengan seseorang yang memiliki pola makan baik. Hasil
penelitian mengindikasikan pentingnya peningkatan peran perawat sebagai edukator
dan konselor dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang pola makan yang
benar pada pasien gout sehingga kekambuhan nyeri dapat dicegah.
Collections
- MT-Mathematic [100]