• Login
    View Item 
    •   Home
    • MASTER THESES (Koleksi Tesis)
    • MT-Mathematic
    • View Item
    •   Home
    • MASTER THESES (Koleksi Tesis)
    • MT-Mathematic
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN NYERI PASIEN GOUT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALISAT KABUPATEN JEMBER

    Thumbnail
    View/Open
    102310101063(marked).pdf (3.835Mb)
    Date
    2015-03-27
    Author
    Ana Fauziah
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penyakit gout adalah salah satu contoh penyakit degeneratif yang sangat mengganggu kualitas hidup seseorang. Jumlah pasien gout cenderung meningkat dan kebanyakan tergolong pada kelompok usia produktif. Secara tidak langsung, penyakit ini akan berdampak pada penurunan produktivitas kerja. Jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi menjadi salah satu penyebab seseorang terkena gout. Ada beberapa kondisi yang dapat memicu kekambuhan gout, salah satunya yaitu kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi. Pengaturan makanan merupakan hal yang sangat penting karena pasien dengan penyakit gout harus mengkonsumsi makanan dengan kandungan purin rendah. Jika pola makan tidak diubah, maka kadar asam urat dalam darah yang berlebihan akan menumpuk menjadi kristal asam urat. Pada tingkat yang lebih parah, timbunan kristal akan menyebabkan purin mengendap pada persendian. Endapan purin akan menimbulkan batu karang (tofus) dan radang jika dipicu oleh benturan, suhu dingin, atau stress. Jika sendi bergerak, kristal-kristal yang berada di dalam pembuluh darah saling bergesekan dan menimbulkan rasa nyeri. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode observasional analitik dan pendekatan cross sectional dengan sampel yang terdiri dari 36 responden. Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling dengan alat pengumpul data berupa kuesioner pola makan dan frekuensi kekambuhan nyeri. Analisa data menggunakan uji chi square dan didapatkan nilai P value= 0,017 (α=0,05) yang berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan frekuensi kekambuhan nyeri pasien gout. Parameter kekuatan hubungan yang digunakan adalah OR (odds ratio), yaitu sebesar 6,875 yang dapat diartikan bahwa seseorang yang memiliki pola makan buruk mempunyai peluang 6,8 kali lebih besar untuk sering mengalami kekambuhan nyeri gout dibandingkan dengan seseorang yang memiliki pola makan baik. Hasil penelitian mengindikasikan pentingnya peningkatan peran perawat sebagai edukator dan konselor dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang pola makan yang benar pada pasien gout sehingga kekambuhan nyeri dapat dicegah.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62052
    Collections
    • MT-Mathematic [100]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository