Show simple item record

dc.contributor.authorAhmad Bangun Tekqy
dc.date.accessioned2015-03-25T12:27:56Z
dc.date.available2015-03-25T12:27:56Z
dc.date.issued2015-03-25
dc.identifier.nimNIM091710201055
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62021
dc.description.abstractPenerapan lubang biopori pada perkebunan kopi merupakan suatu teknik konservasi tanah dan air. Lubang biopori pada lahan kopi memanfaatkan daun kopi sebagai bahan organik. Pembuatan lubang biopori pada lahan kopi berfungsi untuk meningkatkan resapan air tanah, memperbaiki ekosistem tanah dan mengurangi aliran permukaan (run off). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pola Rancangan Acak Kelompok (RAK) secara faktorial yang terdiri atas 3 faktor, yaitu faktor A (ketinggian bahan organik) terdiri atas 3 taraf faktor (A1=30 cm; A2=40 cm; A3= 50 cm), faktor B (Jenis bahan organik) terdiri atas 3 taraf faktor (B1=daun jatuh; B2=daun kering; B3= humus daun) dan faktor C (waktu) terdiri atas 3 taraf faktor (C1=7 hari; C2=14 hari; C3= 21 hari). Kemudian tiap faktor dikombinasikan dan diulang sebanyak 3 kali. Uji faktorial yang digunakan adalah Analisis Sidik Ragam dilanjut dengan Uji Duncan pada taraf 5%. Faktor A (ketinggian bahan organik), faktor B (jenis bahan organik) dan faktor C (waktu pengamatan) berpengaruh terhadap laju resapan. Untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh pada faktor A terdapat pada A3 (50 cm) dengan resapan sebesar 209 cm/menit, faktor B pada B3 (humus daun) sebesar 184 cm/menit dan faktor C pada C3 (21 hari) sebesar 201 cm/menit, hal ini dikarenakan adanya perbedaan fisik dan ketinggian bahan organik yang dimasukkan ke dalam lubang biopori. Interaksi AB (tinggi terhadap jenis bahan organik) dam AC (tinggi terhadap waktu pengamatan) tidak berpengaruh terhadap resapan. Pada interaksi BC ( jenis bahan organik terhadap waktu pengamatan) berbeda nyata artinya mempunyai pengaruh kecil terhadap resapan. Untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh pada faktor BC terdapat pada interaksi B3C3 (humus terhadap waktu 21 hari) dengan resapan sebesar 235 cm/menit. Hal ini dikarenakan humus mempunyai tekstur yang gembur, sehingga memperoleh resapan air yang paling tinggi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091710201055;
dc.subjectAnalisis Laju Resapan Air Pada Lubang Biopori Dengan Penambahan Seresah Daun Kopien_US
dc.titleANALISIS LAJU RESAPAN AIR PADA LUBANG BIOPORI DENGAN PENAMBAHAN SERESAH DAUN KOPIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record