Show simple item record

dc.contributor.authorMuhammad Arif Hermawan
dc.date.accessioned2015-03-12T09:47:34Z
dc.date.available2015-03-12T09:47:34Z
dc.date.issued2015-03-12
dc.identifier.nimNIM110210101045
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61760
dc.description.abstractAnalisis Proses Berpikir Kritis Siswa Berbasis Performance Task Pada Sub Pokok Bahasan Persegi Panjang Kelas VII SMP Negeri 2 Ajung; Muhammad Arif Hermawan, 110210101045; 2014; 69 halaman; Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Pembelajaran matematika merupakan suatu proses dalam diri siswa yang hasilnya berupa perubahan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan untuk menerapkan konsep-konsep, struktur, dan pola dalam matematika sehingga dapat menjadikan siswa berpikir logis, kritis, kreatif, dan sistematis dalam kehidupan sehari-hari. Upaya mendapatkan informasi pola pikir siswa dalam pembelajaran memerlukan sebuah instrumen penilaian. Salah satu bentuk instrumen penilaian yaitu Penilaian Kinerja. Dengan menggunakan Penilaian Kinerja Proses berpikir kritis siswa terbagi menjadi 4 tahapan, yaitu Tahap Klarifikasi, Tahap Asesmen, Tahap Inferensi, dan Tahap Strategi. Klarifikasi dalam performance task diartikan sebagai kemampuan siswa dalam menyebutkan dengan tepat pernyataan yang diminta dari soal. Asesmen dalam performance task diartikan sebagai kemampuan siswa dalam menggunakan informasi yang relevan dalam soal atau pengetahuan sebelumnya untuk menyelesaikan soal. Inferensi dalam performance task diartikan sebagai kemampuan siswa menemukan langkah untuk menyelesaikan soal dan membuat kesimpulan. Strategi dalam performance task diartikan sebagai kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dengan cara yang berbeda. Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap proses berpikir kritis siswa berbasis performance assessment. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan instrumen performance assessment viii bahasan persegi panjang berdasarkan kemampuan matematikanya. Instrumen yang digunakan adalah performance assessment dan pedoman wawancara. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dan metode wawancara. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Data yang dianalisis adalah data hasil performance task dan hasil wawancara mendalam terhadap jawaban siswa. Berdasarkan data hasil validasi tes berdasarkan validasi isi dan konstruksi dengan beberapa komponen penguji, maka diperoleh bahwa tes tersebut valid dengan koefisien kevalidan 4,00. Maka soal tes tersebut dapat digunakan dengan beberapa revisi sesuai dengan saran revisi yang telah diberikan validator. Setelah dilakukan uji validitas, kemudian dilakukan revisi terhadap performance task. Selanjutnya dilakukan uji coba soal terhadap permasalahan yang telah direvisi, diperoleh minimal korelasi sedang. Dengan minimal memenuhi korelasi sedang maka performance task dapat digunakan. Berdasarkan uji validitas dan uji coba soal yang telah dilakukan, maka performance task tersebut dikatakan valid dan dapat digunakan. Sehingga performance task dapat digunakan untuk penelitian. Setelah data hasil wawancara diperoleh, kemudian dianalisis. S1 dapat melewati tahap klarifikasi dikarenakan telah memenuhi indikator-indikator yang telah dijabarkan di tahap klarifikasi. Kemudian S1 dapat melewati tahap asesmen dan tahap inferensi dikarenakan telah memenuhi indikator yang terdapat di tahap asesmen dan inferensi. S1 juga dapat melewati tahap strategi dikarenakan telah memenuhi indikator-indikator yang telah dijabarkan di tahap strategi. S2 dapat melewati tahap klarifikasi dikarenakan telah memenuhi indikator-indikator yang telah dijabarkan di tahap klarifikasi. Kemudian S2 juga dapat melewati tahap asesmen dan tahap inferensi dikarenakan telah memenuhi indikator yang terdapat di tahap asesmen dan inferensi. Tetapi, S2 tidak dapat melewati tahap strategi dikarenakan tidak memenuhi indikator-indikator yang telah dijabarkan di tahap strategi. S3 dapat melewati tahap klarifikasi dan tahap asesmen dikarenakan telah memenuhi indikator-indikator yang telah dijabarkan di tahap klarifikasi dan di tahap asesmen. Tetapi, S3 tidak dapat melewati tahap inferensi dan tahap strategi dikarenakan tidak memenuhi indikator-indikator yang telah dijabarkan di tahap inferensi dan tahap strategi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries110210101045;
dc.subjectANALISIS PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA BERBASIS PERFORMANCE TASK PADA SUBPOKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP NEGERI 2 AJUNG PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP NEGERI 2 AJUNG PERSEGI PANJANG KELASen_US
dc.titleANALISIS PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA BERBASIS PERFORMANCE TASK PADA SUBPOKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP NEGERI 2 AJUNG PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP NEGERI 2 AJUNG PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP NEGERI 2 AJUNen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record