• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    KAJIAN HISTORIS TENTANG CANDI BADUT DI KABUPATEN MALANG

    Thumbnail
    View/Open
    Rully Dwi Oktavianto - 050210302082_1.pdf (50.85Kb)
    Date
    2013-12-05
    Author
    Rully Dwi Oktavianto
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Daerah Kabupaten Malang yang dimasa silam dikenal dengan nama Tumapel adalah kawasan yang indah permai yang terletak didataran tinggi dan merupakan daerah Tingkat II terbesar di Propinsi Jawa Timur. Ditinjau dari aspek Aetiologi, nama Malang, (Pa)Malang, atau Tumapel memiliki keterkaitan erat dengan letak goegrafis daerah tersebut. Sebab kata Tumapel dari akar bahasa Jawa Kuno “Tapel” memiliki makna “berhubungan rapat, penutup muka, menempel erat, melekat erat” yang memiliki makna konotatif ditapali, dilingkari, atau dipagari oleh gunung-gunung. Di Jawa Timur, daerah Malang yang muncul dalam panggung sejarah Indonesia kuno untuk yang pertama. Berita itu diperoleh dari sebuah batu bertulis yang ditemukan di dekat pasar Dinoyo lama (sekarang pertokoan). Batu bertulis atau lazim disebut prasasti merupakan dokumen resmi yang dapat dijadikan sebagai sumber primer sejarah. Prasasti itu umum disebut prasasti Dinoyo. Salah satu peninggalan purbakala yang ada di kabupaten Malang adalah Candi Badut. Candi Badut terletak di desa Karangbesuki, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, 10 kilometer dari kota Malang. Candi ini merupakan peninggalan purbakala dari masa pemerintahan kerajaan Kanuruhan (Kanjuruhan) yang berpusat di Dinoyo (barat laut kota Malang). Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana Keunikan Candi Badut?; (2) Bagaimana Konteks Sejarah Candi Badut?; Sedangkan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah: (1) Menganalisis keunikan Candi Badut; (2) Menganalisis Konteks Sejarah Candi Badut. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagi Peneliti dan Mahasiswa lain, sebagai sarana latihan dalam melakukan penelitian dan penulisan vii karya ilmiah, latihan berfikir dan memecahkan masalah secara kritis dan logis; (2) Bagi Ilmu Pengetahuan, memberikan sumbangan dalam dunia pendidikan pada pengajaran materi tentang ilmu arkeologi serta peninggalannya; (3) Bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai salah satu referensi bagi Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur selaku pengelola situs sejarah di Jawa Timur. Serta menambah referensi pada Candi Badut dan bahan bacaan bagi pengunjung Candi Badut; (4) Bagi Almamater, sebagai salah satu pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu melaksanakan penelitian, sehingga dapat dijadikan sebagai referensi kajian ilmu pengetahuan dan menerapkan ilmu yang didapatkan dari kegiatan perkuliahan. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Sejarah dengan langkah- langkah: heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Pendekatan yang digunakan untuk mengkaji permasalahan yaitu Pendekatan Antropologi Budaya. Sedangkan teknik pengumpulan sumber yang digunakan yaitu dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber tertulis dan sumber lisan. Kesimpulan yang dapat diambil secara garis besar dalam penelitian ini adalah bahwasannya Candi Badut ini merupakan tempat pendarmaan dari Resi Agastya yang di bangun oleh sang Licwa/Gajayana yang memerintah di Kerajaan Gajayana. Candi Candi Badut didirikan pada hari Jum’at tanggal 1 paro peteng tahun 682 Caka / 760 Masehi. Candi ini terdiri atas tiga tingkatan, (1) Kaki Candi, merupakan bagian terbawah dari candi yang melambangkan manusia yang masih dikuasai nafsu rendah seperti keserakahan, kebohongan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan hawa nafsu; (2) Badan Candi, merupakan lambang dari usaha manusia untuk mengalahkan nafsu keduniawian; dan (3) Atap Candi merupakan lambang dari kehidupan manusia yang sudah mencapai tingkat kesempurnaan. Orientasi arah hadap Candi Badut yaitu pada tempat yang dianggap paling tinggi dan paling suci, yaitu Gunung Kawi.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/5257
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15369]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository